Rusia Kecam Sanksi Ekonomi AS dan Uni Eropa

(Business Lounge – World News) – Sanksi ekonomi yang diterapkan oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa dikecam oleh Rusia. Sanksi yang telah diberlakukan terhadap Rusia ini terkait dengan sektor perbankan, energi dan juga industri senjata. Sanksi ini diberlakukan Uni Eropa selama satu tahun dan akan dievaluasi kembali dalam tiga bulan ke depan.

Penerapan sanksi terbaru ini diberikan dengan alasan Presiden Putin tidak menunjukkan tindakan nyata untuk mengatasi krisis di Ukraina juga dalam menghadapi penyelidikan penembaan pesawat MH17. Bagi Rusia sanksi perbankan ini cukup berpengaruh dalam ekonominya karena mereka tidak bisa menjual saham ataupun mencari pendanaan di pasar uang Eropa.

Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan bahwa sanksi ekonomi  dari Amerika Serikat dan Eropa ini merupakan langkah yang tidak bertanggung jawan. Bahkan merupakan sanksi yang destruktif dan berpikiran pendek. Sanksi ini bisa menyebabkan pada naiknya harga di pasar energi Eropa. Disampaikan juga dalam pernyataannya bahwa sanksi ini akan merugikan kerjasama Rusia dengan Amerika dalam isu-isu yang terkait.

Harga minyak dan gas untuk Eropa diancam dinaikkan harganya oleh Rusia. Selain itu tindakan balasan yang dilakukan adalah Moskow adalah memberikan larangan impor berbagai jenis buah juga sayuran dari Polandia, serta jus buah yang berasal dari Ukraina. Alasan ini diajukan oleh pemerintah Rusia karena masalah kesehatan.

Negara-negara dalam kelompok G7 menyatakan bahwa masih ada kesempatan bagi Rusia untuk mengubah langkahnya. Akan tetapi sebaliknya kalau Moskow tetap pada arah politik yang dia lakukan, masih ada langkah-langkah lagi yang dilakukan oleh kelompok G7 ini.

Hari Kamis kemarin pertempuran dihentikan sementara oleh militer Ukrainan di tempat lokasi jatuhnya pesawat MH17 supaya dapat dilanjutkan penyelidikan oleh tim internasional.

Sekjen PBB Ban Ki Moon sudah meminta supaya dihentikan pertempuran di tempat lokasi supaya dapat dievakuasi sisa puluhan jenazah dari penumpang MH 17 yang masih ada disana.

Arum/Journalist/VM/BL
Image: Antara

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x