(Business Lounge – World News) Hari ini (16/6) Senin ini Gazprom telah menegaskan kembali kepada Ukraina untuk membayar hutangnya setelah sebelumnya tidak ada hasil dari pembicaraan yang dilakukan antara Moskow dan Kiev. Jika Kiev gagal lakukan pembayaran sebesar US % 1.95 mliar, maka Gazprom akan putuskan pasokannya.
Juru bicara Gazprom Sergei Kupriano mengatakan bahwa,”Kami tidak mencapai kesepahaman. Kemungkinan untuk kami bertemu kembali sangat tipis.”
Pada bulan April kemarin harga diskon gas bagi Ukraina sudah dibatalkan setelah dituduh Moskow bahwa Kiev gagal membayar tagihan-tagihannya.
Bahkan Kuprianov mengatakan apabila tidak diterima pembayarannya maka Russia akan ubah sistem penjualan menjadi pra-bayar. Hal ini berarti pasokan ke Ukraina bisa dihentikan Moskow.
Pada awal bulan ini, Gazprom sudah memberikan lebih banyak waktu bagi Ukraina untuk melunasi semua utang setelah mereka sebelumnya membayar sebagian dari tagihan, yaitu sekitar US$786 juta.
Namun pelunasan pembayaran tersebut ditolak Ukraina yang merupakan bentuk protes kenaikan harga yang mencapai 80%.
Jika ancaman Gazprom ini terjadi maka Uni Eropa akan mengalami dampak dari pemutusan pasokan ke Ukraina ini. Uni Eropa mendapat sekitar 30 persen dari pasokan gas Rusia dan setengah dari jumlah itu melalui Ukraina. Pengiriman ke wilayah itu pernah terganggu pada tahun 2006 dan 2009 ketika Rusia menutup keran tetangga selatan selama sengketa harga. Itu sebabnya anggota Uni Eropa sangat mengamati issue mengenai konflik ini dari dekat.
Negosiasi yang dilakukan mengalami kebuntuan yang terburuk sejak Perang Dingin antara Rusia dan Amerika Serikat diintensifkan pekan lalu, setelah militan pro-Rusia menembak jatuh sebuah pesawat angkut di Ukraina timur, menewaskan 49 prajurit, dan AS menuduh Rusia mengirimkan senjata berat ke pemberontak, termasuk tank model lama dan peluncur roket.
Arum/Journalist/VM/BL
Editor: Iin Caratri
Image: wikimedia