(Business Lounge – Business Today) – Berau Coal Energy merupakan anak perusahaan Asia Resource Minerals Plc yang tercatat di bursa London dan sebelumnya bernama Bumi Plc. Berau berencana meminta persetujuan pemegang saham pada 22 April. Sumber mengatakan transaksi ini akan diurus oleh Citigroup, Standard Chartered, dan Raiffeisen Bank International AG asal Austria.
Menurut beberapa sumber PT Berau Coal Energy rencana menggalang dana $500 juta dengan menjual obligasi berdenominasi dolar di luar negeri Mei atau Juni mendatang. Sumber yang lain mengatakan bahwa
dana dari penjualan obligasi tersebut akan dipakai untuk membayar utang. Perusahaan menilai minat investor global membaik belakangan ini, dan Berau akan mencoba kembali menawarkan obligasi. Sebelumnya Berau menangguhkan rencana ini pada tengah tahun kedua 2013, lantaran sentimen pasar yang negatif terhadap aset negara berkembang.
Pada tahun lalu Presiden Direktur Eko Santoso Budianto menyatakan bahwa Berau ingin melakukan refinancing untuk surat utang senior bergaransi sebesar $450 juta yang diterbitkan anak usahanya, Berau Capital Resources Pte Ltd, pada 2010. Surat utang ini memiliki kupon 12,5% dan jatuh tempo Juli 2015.
Berau akan menggelontorkan $300 juta tahun ini untuk meningkatkan produksi tambang. Selain itu dana akan dipakai untuk membangun generator listrik serta ban berjalan di tambang batu baranya di Binungan, Kalimantan Timur.
Saat ini Berau Coal Energy juga memiliki tambang di Lati dan Sambarata di Kalimantan Timur, sementara total lahan konsesinya sekitar 118.400 hektare. Eko Santoso menyampaikan jumlah proyeksi produksi batu baranya untuk tahun 2017 akan mencapai 34 juta ton. Target ini lebih besar ketimbang 21 juta ton batu bara yang dihasilkannya pada 2013 dan target 23,5 juta ton tahun ini. Harga batu bara yang jatuh tidak akan mempengaruhi rencana peningkatan produksinya di tambang Binungan.
Arum/VM/BL-wsj
Editor: Iin Caratri
Foto: southgobisands

