(Business Lounge – World News) Presiden China, meminta Provinsi Guangdong untuk bergerak lebih luas melakukan reformasi ekonomi. Guangdong sendiri telah menjadi garis depan reformasi ekonomi China selama lebih dari 30 tahun.
Xi mengatakan, Guangdong harus harus terus memainkan peran utama dalam mencoba hal-hal baru dalam melakukan reformasi di masa depan. Dia mendesak provinsi itu untuk mempercepat pembangunan ekonomi pasar modern dan mengubah fungsi pemerintah, serta mengadopsi kebijakan yang lebih aktif dan terbuka.
“Para legislator dari Guangdong sedang membahas masalah reformasi, inovasi, pendidikan remaja, dan manajemen sosial pada pertemuan dengan parlemen,” ujar pihak pemerintah Guangdong.
Selain Guangdong, Xi juga mendesak Shanghai untuk mempelopori reformasi ekonomi. Saat sidang parlemen China beberapa hari lalu, Xi Shanghai untuk melanjutkan perannya sebagai di ujung tombak reformasi ekonomi kelas atas yang sedang berlangsung di China.
Sebelumnya, dalam sidang parlemen, pemerintah China mengatakan tidak akan mengubah target pertumbuhan ekonomi pada level 7,5 persen tahun ini. Keputusan ini diambil karena pemerintah China yakin dapat mencapai pertumbuhan yang stabil dengan menjalankan model reformasi yang lebih seimbang.
“Setelah melakukan pertimbangan yang cermat dan berulang kali dari berbagai faktor, kami menetapkan target pertumbuhan ekonomi sekitar 7,5 persen” kata Perdana Menteri China, Li Keqiang.
Terkait target tersebut, Keqiang berjanji untuk membuat terobosan baru dalam menjalankan reformasi ekonomi. Hal ini dilakukan karena China memerlukan dorongan untuk menghadapi tekanan ekonomi.
(Nemi/Journalist,VM,BL)
Editor : Rimba Laut
Pic : badische-zeitung.de