(Business Lounge – Tech & Gadget) – Belum lama ini, Facebook membeli WhatsApp senilai $19 miliar. Mark Zuckerberg menegaskan kepada mereka yang meragukan akuisisi Facebook atas WhatsApp: pembelian senilai $19 miliar itu termasuk murah.
Menurut pernyataan dari CEO Facebook tersebut, ia berpendapat bahwa nilai WhatsApp, yang merupakan aplikasi percakapan mobile berusia lima tahun, sebenarnya lebih dari yang disepakati Facebook pekan lalu. Itulah sebabnya, WhatsApp merupakan platform langka yang memiliki peluang meraih lebih dari satu miliar pengguna.
Dalam sesi tanya-jawab di Mobile World Congress, Zuckerberg menjelaskan aplikasi pesan singkat lain mendapat pemasukan senilai $2 hingga $3 per pengguna. Zuckerberg mengatakan bahwa pendapatan WhatsApp sejauh ini termasuk rendah, namun jumlah penggunanya diperkirakan meroket dari 450 juta saat ini menjadi satu miliar lebih.
Menurut Zuckerberg “realitanya, sangat sedikit layanan yang bisa menarik satu miliar orang di seluruh dunia. Mereka semua sangat bernilai, jauh bernilai dibanding [harga itu],” katanya mengacu kepada harga akuisisi WhatsApp. Facebook membayarkan $16 miliar dalam bentuk tunai dan saham perusahaan, plus unit saham terbatas senilai $3 miliar.
Komentar Zuckerberg menggambarkan hubungan rumit antara perusahaannya dengan industri yang menjadi tuan rumahnya di Barcelona. Pada satu sisi, jajaran petinggi telekomunikasi menghargai bisnis Facebook, yang mendorong orang berlangganan layanan Internet di rumah dan ponsel. Zuckerberg pun menjadi bintang utama di Mobile World Congress, konferensi industri telekomunikasi terbesar dunia.
Namun, petinggi telekomunikasi juga membanggakan perjuangan masing-masing untuk meraup miliaran pengguna. Perusahaan-perusahaan itu kini merasa terpojok atas keberhasilan bisnis asal Silicon Valley seperti Facebook, yang mampu meraup banyak uang dari Internet. Kapitalisasi pasar Facebook yang senilai $175 miliar jauh lebih besar dibanding nyaris setiap perusahaan telekomunikasi.
Di dalam diskusi selama 45 menit, Zuckerberg banyak berbicara tentang sebuah koalisi yang dipimpin Facebook. Koalisi itu berupaya mendorong operator agar menghubungkan warga miskin di negara-negara berkembang ke Internet. Caranya dengan menawarkan layanan internet “lewat jalan pintas.” Melalui cara itu, warga miskin akan mendapat akses gratis ke sejumlah layanan, termasuk Facebook.
Zuckerberg juga mengulangi pandangan bahwa pemerintah Amerika Serikat (AS) telah “mengacaukan semua hal.” Baginya, pemerintah wajib transparan dalam aktivitas pengintaian. Komentar ini berdasarkan informasi yang dibocorkan Edward Snowden, mantan kontraktor Badan Keamanan Nasional AS.
Bagaimanapun, subjek diskusi tetap kembali ke pundi-pundi Facebook yang begitu tebal. Disinggung apakah ia siap membidik kembali Snapchat, Zuckerberg hanya terkekeh. Tahun lalu, Facebook sempat mempertimbangkan akuisisi aplikasi percakapan tersebut.
“Sesudah membeli perusahaan senilai $16 miliar,” tukasnya, “kita mungkin boleh beristirahat untuk sementara.”
Menurut analis keuangan di salah satu perusahaan konsultan, upaya Facebook membeli WhatsApp merupakan langkah baru untuk membuat komunikasi lebih instan. WhatsApp dengan penggunanya yang sudah banyak, memang bisa dijadikan sasaran potensil bagi Facebook untuk mengembangkan bisnisnya.
(FJ/FJ/BL-WSJ)
Foto : digitaltrends