Unilever Alihkan Anggaran Iklan ke Mobile

(Business Lounge – Business Today) Pada hari Selasa, Unilever mengatakan telah menandatangani kerja sama dengan Brandtone, perusahaan pemasaran mobile, untuk menggencarkan iklan mobile di India, Cina, dan Indonesia. Kesepakatan ini akan berlaku juga untuk konsumen di Amerika Serikat. Perusahaan Inggris-Belanda itu merupakan pengiklan terbesar kedua di dunia setelah Procter & Gamble Co (P&G).

Lebih dari setengah penjualan produk-produk Unilever – seperti deodoran Axe dan es krim Ben & Jerry’s – kini berasal dari negara berkembang. Meski demikian, perusahaan kesulitan mempertahankan tingkat pertumbuhannya. Juli lalu, saat merilis hasil untuk enam bulan pertama 2013, Unilever mengakui bahwa pertumbuhan ekonomi tengah melamban di negara-negara berkembang.

Unilever PLC tengah membidik pengguna ponsel sederhana (low-end) dengan memasang iklan untuk produk deterjen, es krim, dan kosmetik. Ini menjadi salah satu strategi Unilever untuk menghindari kerugian akibat pertumbuhan yang melemah di negara-negara berkembang. Banyak warga di negara berkembang masih menggunakan ponsel low-end, dengan komunikasi melalui pesan singkat. Kampanye dengan teknologi ini di Afrika Selatan sukses menaikkan penjualan Unilever sebesar 20%, ujar Unilever.

Perusahaan produk konsumen –yang biasanya mengeluarkan uang banyak untuk iklan – kini mulai beralih ke pemasaran iklan mobile, dimana hal ini sangat berpengaruh pada  pendapatan iklan untuk televisi dan media cetak. Bulan lalu P&G mengatakan alokasi iklan saat ini sepertiga dari anggarannya adalah untuk media digital di Amerika, sebuah perubahan dramatis jika dibandingkan sepuluh tahun yang lalu.

Konsumen yang tertarik dapat merespons pesan singkat dengan memberikan informasi mengenai brand favorit. Mereka dihadiahi dengan insentif seperti pulsa gratis atau pesan suara dari selebritis.

Menurut data pemerintah di India dan Cina, kedua negara itu memiliki lebih dari dua miliar pengguna ponsel. Weed mengatakan iklan mobile adalah kesempatan untuk menjangkau konsumen di negara berkembang yang kerap kali tidak memiliki akses ke televisi. Keith Weed, direktur pemasaran Unilever mengatakan bahwa ini adalah sebuah kesempatan pemasaran massal yang bagus.

(Iin Caratri/IC/BL-WSJ)

Iin Caratri : Head Research of Vibiz Management Centre , Managing Partner Divisi FATS dari Vibiz Consulting dan juga sebagai Editor di Businesslounge.co
Twitter : @iincaratri

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x