Belajar Menerima Kritik

(The Manager’s Lounge – Inspiration), Anda berbeda dengan teman dan rekan kerja di kantor tetapi tentunya Anda sering secara tidak sadar memakai standar sendiri dalam menilai hasil kerja orang-orang yang ada di sekitar. Pada umumnya, kita sebagai manusia seringkali memberikan kritik kepada orang-orang yang ada di sekitar dengan menggunakan standar yang kita miliki.

Misalnya, dia bukan supir yang baik jika dibandingkan dengan cara saya menyetir, makanan yang dia masak tidak enak jika dibandingkan dengan yang saya masak, planning yang dia buat tidak bagus jika dibandingkan dengan yang saya buat, dan masih banyak lagi.

Apakah hal itu merupakan sesuatu yang baik?. Tergantung.

Andaikan Anda memiliki standar yang tinggi lalu menggunakannya untuk memberikan kritik yang membangun jawabannya adalah “YA”. Namun jika Anda memiliki standar yang rendah kemudian Anda memberikan komentar bukan kritik yang membangun yang hanya akan membuat orang tersebut menjadi “down” dan tidak termotivasi jawabannya adalah “TIDAK”.

Jangan berpikir bahwa hal yang baru saya katakan tidak masuk akal. Banyak orang yang sering membuat orang lain terlihat bodoh supaya mereka kelihatan lebih pintar. Jika Anda tergolong orang yang seperti itu berhatti-hatilah!.

Saya yakin bahwa pada dasarnya semua orang yang mau belajar dan berusaha pasti berkembang setiap hari dan mereka menjadi lebih pintar. Mereka akhirnya lambat laun bisa menilai kepribadianmu dan menganalisa karaktermu.

Kalau sudah begitu, berikutnya mereka akan memilih untuk tetap menjadi teman Anda atau tidak.

D.A. Benton dalam pepatah bijaknya mengatakan, terlepas dari seberapa efektif dirimu, kamu akan tetap mendapatkan kritik. “Ada orang yang merasa bahwa memberikan kritik adalah bagian dari pekerjaannya,” ujarnya.

Nah, maka dari itu saran saya ketika Anda memberikan kritik pastikanlah bahwa kritik tersebut adalah kritik yang membangun. Ingatlah setiap kali Anda memberikan kritik yang tidak membangun, Anda telah membuang suara dan waktu dengan percuma.

Sesungguhnya tidak ada kata benar dan salah dalam memberikan kritik membangun selama Anda, saya, atau kita semua melakukannya dengan tulus atau dengan kata lain tanpa adanya maksud negatif yang terpendam.

Kritik membangun hanya punya satu tujuan, yaitu membuat orang yang mendapatkan kritik tersebut bisa menganalisa dirinya sendiri secara objektif supaya hasil kerjanya pada kemudian hari bisa lebih baik lagi.

Sekarang bagaimana dengan orang yang menerima kritik membangun tersebut?. Bagaimana sikapnya?.

Pada dasarnya semua manusia memiliki ego. Ya, ego yang akan selalu berhubungan dengan hal yang dia anggap benar dan salah.

Solusinya?.

Cobalah untuk menjadi open minded dan memiliki positive thinking ketika menerima suatu kritik.

Simple saja, baiklah orang yang dikritik menerimanya secara serius bukan personal. Lalu analisalah dengan baik.

Apabila itu kritik yang tidak membangun, Anda tidak perlu “memproses” kritikan tersebut di otak Anda lebih jauh lagi. Lupakanlah!.

Namun demikian, jika kritikan tersebut merupakan kritik yang membangun lihatlah dari berbagai perspektif. Semakin banyak perspektif yang Anda lihat semakin baik pula Anda akan mengerti kritik membangun tersebut.

Dengan begitu, setiap kritik yang datang mengarah kepada Anda akan semakin beguna pula untuk kemajuan diri Anda sendiri di hari-hari yang akan datang.

Ada kata bijak lainnya mengatakan “hal terbaik yang patut dilakukan adalah belajar menerima kritik daripada mencoba menghindarinya”.

(Nemi/IK/tml)

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x