Sudah Lebih dari 100 Hari, Twitter Belum Dapatkan CEO-nya

(Business Lounge – Global News) Dick Costolo, mantan CEO Twitter telah mengundurkan diri lebih dari 100 hari yang lalu namun sampai sekarang perusahaan berlogo burung biru tersebut masih belum memiliki nama pengganti Costolo. Hal ini telah sekian lama mempengaruhi harga saham perusahaan juga cukup menggangu para investor.

Banyak investor telah menjadi tidak sabar sebab merasa waktu yang digunakan untuk mencari sang pengganti telah cukup lama, demikian seperti dilansir oleh Wired. “Kami terkejut bahwa kita sekarang telah melewati lebih dari 100 hari sejak pengumuman pengunduran diri mantan CEO, terutama karena dewan berdiskusi dengan dia tentang mengundurkan diri sejak 2014 Desember,” demikian ditulisan salah seorang analis SunTrust. “Umpan balik yang kita dengar dari investor adalah bahwa proses yang ada telah berlangsung terlalu lama,” demikian dikatakannya.

Investor sekarang mencari jawabannya pada dewan dan komite pencarian. Ada dua risiko utama yang diidentifikasi sebagai risiko yang dapat terjadi oleh karena proses pencarian yang sangat panjang, “continued brain drain” atau kehilangan para intelektual dan “memudarnya keyakinan para pengiklan.”

Bukan tidak mencari, Twitter pun telah menyewa jasa executive search untuk mendapatkan orang yang tepat, namun belum lagi beruntung. (Baca: Bukan Dorsey, Twitter Gunakan Executive Search Temukan CEO-nya).

Lalu apakah yang menjadi masalahnya?

Saat ini untuk sementara Twitter dipimpin oleh salah seorang pendiri dan CEO interim Jack Dorsey, yang juga CEO Square saat ini. Banyak orang berpendapat apakah dewan perlu untuk mempertimbangkan untuk menerima kepemimpinan CEO yang juga CEO dari perusahaan lain, seperti sekarang ini.

Sebelumnya, Dorsey memang telah menyanggupi untuk memegang tugas ganda, yaitu sebagai CEO kedua perusahaan tersebut. Ia merasa bahwa ia telah mampu menjalankan kedua perusahaan sejak ia menjadi CEO interim pada bulan Juni, dan ia akan bekerja sama dengan beberapa eksekutif senior di perusahaan. Pada waktu itu banyak yang berpikir bahwa Dorsey mendapatkan dukungan dari para pemegang saham pada saat ini.

Namun tidak dengan dewan Twitter yang sejak bulan Juni lalu menyatakan bahwa bagaimanapun, dewan Twitter hanya akan memilih CEO yang bisa berkomitmen sepenuhnya kepada perusahaan secara penuh waktu. Sehingga hal ini berarti Dorsey harus memilih untuk melepaskan Square. Namun apabila Dorsey tetap memilih memegang Square maka Dorsey tetap tidak akan dapat memegang peranan sebagai CEO Twitter. Namun demikian hingga kini dewan tetap mendapatkan tekanan yang semakin keras untuk segera mendapatkan pengganti Dick Costolo.

citra/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana
Image : Business Lounge

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x