Rencana Suksesi yang Sesuai Visi

(The Manager’s Lounge – Leadership) – Rencana suksesi merupakan suatu hal yang penting dalam organisasi, karena merupakan rencana untuk meneruskan tampuk kepemimpinan yang sekarang kepada calon pemimpin selanjutnya. Sehingga, rencana suksesi ini perlu dijalankan dengan baik.

Dalam buku ‘A Class With Drucker’ karangan William A. Cohen, Ph.D, diceritakan mengenai sebuah kisah nyata yang pernah diceritakan Peter Drucker di kelasnya, terkait dengan rencana suksesi. Alkisah, sang direktur yang sudah semakin tua mulai memikirkan rencana suksesi, dan bermaksud untuk menjadikan salah satu dari wakil direkturnya untuk menggantikannya. Keduanya sama-sama sudah berada pada usia yang cukup dan punya prestasi yang mengagumkan.

Kemudian, sang direktur menyampaikan maksudnya untuk pensiun dalam 5 tahun ke depan, mengangkat mereka jadi Wakil Direktur Eksekutif dan menambahkan tanggung jawab keduanya. Dalam masa percobaan 5 tahun, keduanya sama-sama bisa menyelesaikan tanggung jawab yang diberikan dengan baik. Namun, dalam proses yang dijalani, keduanya menempuh jalan yang berbeda.

Calon direktur pertama, selalu berhasil menyelesaikan tugas dengan baik secara mandiri tanpa mengganggu sang direktur kecuali ia butuh bantuan khusus. Sementara itu, calon direktur kedua sebaliknya, selalu berkonsultasi kepada sang direktur secara reguler bahkan sering meminta pertemuan tambahan juga tak ragu untuk meminta saran.

Lalu, mana calon yang terpilih sebagai pengganti sang direktur? Berbeda dengan keyakinan sebagian besar penghuni kelas, nyatanya sang direktur justru memilih calon yang terus menerus berkonsultasi dengannya.

Dalam kasus ini, dan banyak kasus lain, pemimpin organisasi menginginkan supaya sistem dan kebijakan yang dikembangkannya semasa kepemimpinan dilanjutkan lagi pada tampuk kepemimpinan selanjutnya. Jika calon pemimpin bekerja secara independen, besar kemungkinan bahwa ia akan menerapkan kebijakan atau sistem yang baru, bahkan berbeda dengan visi organisasi.

Oleh karena itu, jika pemimpin menginginkan supaya sistem dan kebijakannya diteruskan ke tampuk kepemimpinan selanjutnya, maka komunikasi antara pemimpin dan calon pemimpin menjadi hal yang sangat penting. Melalui komunikasi, maka pemimpin bisa menanamkan visi dan pandangannya tentang cita-cita organisasi di masa depan. Sehingga, tujuan yang nantinya dicapai bisa sejalan.

Namun, bukan berarti bekerja secara independen adalah hal yang sama sekali salah. Jika style pemimpin memang membebaskan untuk bekerja secara mandiri dan sudah memberikan wewenang untuk itu, maka tidak masalah asalkan tujuan tercapai dan selaras dengan visi organisasi. Hanya saja, dalam rencana suksesi, komunikasi antara pemimpin dan calon pemimpin begitu penting karena menentukan bagaimana langkah organisasi selanjutnya di masa depan.

(Rinella Putri/SN/TML)

pic : 2020bv

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x