Kualitas Followership Yang Diharapkan (Bagian 2)

(The Manager’s Lounge – Leadership) Melanjutkan artikel tentang pentingnya Followership yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Leadership, kali ini kita akan membahas mengenai pentingnya kualitas followership yang diharapkan.

Definisi Kualitas

Kualitas (quality) mempunyai pengertian: “general excellence; a distinctive attribute or characteristic, of what kind, of such a kind”. (Oxford) atau “Sesuatu keunggulan, atribut yang membedakan, sesuatu yang berbeda dengan yang lain”. Pentingnya Followership yang telah dibicarakan menjadi berkurang maknanya apabila kualitas Followership yang diharapkan tidak ada atau tidak berkembang dari waktu ke waktu.

Pengaruh Kualitas Followership yang baik

Kualitas dari followership yang baik sangat penting artinya bagi organisasi.

Kualitas ini mempengaruhi sedikitnya 3 hal:
1. Kualitas ini akan membantu para follower menjadi lebih efektif dan mempersiapkan mereka untuk menjadi pemimpin efektif pada masa depan.
2. Kualitas ini akan menjadikan para pemimpin lebih baik, karena para pemimpin menjadi terpacu untuk juga mengembangkan potensi dan kesanggupan mereka.
3. Kualitas ini akan menjadikan organisasi menjadi lebih baik secara keseluruhan. Organisasi yang berkembang adalah organisasi pembelajar (Learning Organization) dan kualitas Follower yang baik mendorong adanya Learning Organization

Dalam ruang lingkup yang lebih luas kualitas followership yang baik ini akan mempengaruhi masyarakat menjadi lebih maju dan berkembang.

Kualitas Followerhip yang diharapkan

Ada banyak hal penting mengenai kualitas followership yang diharapkan. Beberapa survei telah dilakukan untuk mengetahui kualitas yang diharapkan ini, bersumber dari pendapat para pimpinan perusahaan yang cukup berhasil di bidangnya dan juga pengamatan dari pakar-pakar Followership.
Penulis mengambil sebagian dari hal-hal penting tersebut dan menambahkan point-point tersebut supaya pengertiannya menjadi lebih jelas:

1. Mengetahui apa yang diharapkan
a. Anda tidak akan menjadi seseorang yang dapat diandalkan dan memiliki kemampuan yang cukup apabila tidak mengetahui apa yang diharapkan. Tidak mengetahui apa yang diharapkan dapat berarti: peranan anda tidak jelas, samar atau membingungkan, tidak mengetahui tugas dan tanggung jawab dalam coverage pekerjaan anda, termasuk juga tujuan yang tidak diketahui dengan jelas.
b. Anda harus memastikan bahwa pekerjaan anda telah dikomunikasikan dengan jelas oleh atasan anda, Pastikan anda mengetahui tugas tanggung jawab, standar kinerja, cakupan wewenang dan sasaran yang hendak dicapai. Mengetahui lebih jelas dan lebih detail akan lebih baik buat anda
c. Bangun dan pelihara komunikasi dengan atasan anda untuk meminimisasi pesan-pesan yang tidak jelas dan tidak konsisten.
d. Jadi perjelas hal-hal yang sifatnya membingungkan, samar atau mempunyai pengertian ganda. Jika perlu minta waktu yang mencukupi untuk anda mendapat briefing atau penjelasan dari atasan anda, jangan ragu.
e. Anda hanya akan menjadi berhasil dan berguna, apabila atasan dan anda mengetahui dengan jelas apa tugas-tugas anda, dan bagaimana cara pengukuran kinerja anda akan ditentukan.

2. Mengambil Inisiatif
a. Anda diharapkan untuk mengambil inisiatif personal untuk memberikan pendapat, memecahkan masalah, ataupun menelurkan ide kreatif lainnya untuk pengembangan, sehingga tujuan yang diharapkan tercapai.
b. Inisiatif ini bisa dalam berbagai macam bentuk: misalnya menemukan adanya masalah, memberikan pendapat pada waktu rapat, memperbaiki standar laporan menjadi lebih baik, memberikan masukan atas masalah yang ada, memberikan tantangan atas proses yang berjalan selama ini, ide untuk membuatnya lebih baik, dan lain sebagainya. Jangan kaku, jangan belenggu kreatifitas anda, kadang-kadang ide yang bagus muncul dari inisiatif-inisiatif yang tidak masuk akal pada awalnya. Namun pada saat dimatangkan dan dilaksanakan menjadi satu solusi yang sangat berhasil dan asli (genuine).
Sebagai contoh :
i. Thomas Alfa Eddison yang melakukan percobaan beribu-ribu kali sebelum berhasil membuat lampu pijar.
ii. 3M dengan produk Post It, yang sebelumnya dianggap produk lem gagal, ternyata dapat dipergunakan untuk tujuan lain (produk post it note) dan jadi boom di pasaran
c. Saya yakin, jika kita mengembangkan kebiasaan untuk mengambil inisiatif, kemampuan kita berpikir dan wawasan kita akan meningkat.
d. Jangan takut ditolak pada waktu memberikan inisiatif, jangan berhenti. Seringkali penolakan itu karena inisiatif yang disampaikan kurang jelas atau kurang matang. Pelajari – mungkin ada pendapat orang lain yang lebih baik sehingga kita juga dapat belajar dari pendapat orang lain atau mungkin inisiatif tersebut perlu dimatangkan, sehingga pada saat dipaparkan kemudian dapat dimengerti dan lebih diterima. Yang pasti jangan menjadi berhenti berinisiatif apabila inisiatif kita tidak atau belum diterima.

3. Menindaklanjuti dan memimpin Inisiatif
a. Setelah memberikan inisiatif tidak jarang anda akan diminta melaksanakan inisiatif tersebut, bisa sebagai anggota tim maupun memimpin tim. Apapun tindak lanjut yang diperlukan, ambil kesempatan melaksanakan inisiatif tersebut dengan semangat. Ketidaktahuan atau kekurang pengalaman anda justru menjadi tantangan untuk melaksanakan inistif tersebut
b. Pelajari dan persiapkan dengan baik bagaimana cara melaksanakan inisiatif tersebut menjadi sesuatu yang project yang jelas. Minta opini dan pandangan dari rekan-rekan yang senior atau yang tahu di bidang tersebut, cari literatur-literatur terkait sehingga anda mempunyai gambaran bagaimana melaksanakannya.
c. Terkadang diperlukan melakukan test uji coba, pelaksanaan pilot untuk menguji keabsahan suatu ide atau inisiatif tertentu sebelum dilaksanakan lebih jauh atau menyeluruh. Gunakan “pilot project” untuk melihat secara objective hasil yang diharapkan. Banyak pelajaran yang didapat pada waktu melaksanakan pilot project dan keputusan harus diambil apakah project akan dilanjutkan atau diberhentikan (drop). Jangan terburu-buru menghentikannya, lakukan lesson to be learned dengan sungguh-sungguh, tanyakan pendapat pihak-pihak terkait pembelajaran apa yang didapat dan bagaimana cara memperbaikinya, ambil waktu untuk diskusi bersama, dokumentasikan dengan cermat. Jika hal-hal ini dilakukan dengan disiplin, besar kemungkinan pelaksanaan project selanjutnya akan berjalan lebih baik.

4. Senantiasa memberikan informasi perkembangan kepada pimpinan informed (Keep update).
a. Dari sekian banyak kualitas yang diharapkan seringkali kualitas ini dilupakan atau dianggap kurang penting. Penulis ingin menyampaikan bahwa kualitas ini merupakan salah satu kualitas terpenting yang harus dimiliki oleh follower.
b. Bernhard Sumbayak, penemu Followership and Leadership Model, dalam quotenya mengatakan:
i. “For me, keep update is one of the most important habits to do as good follower, it will give magnitude benefit for both – the leader and don’t forget – the follower too”.
ii. “By doing so, idea will be sharpened, both can be synergistically make something better, you may call this collective wisdom”
c. Keep update mempunyai pengertian memberikan informasi terkini, melakukannya dengan konsisten atau secara periodik
d. Dengan menginformasikan perkembangan terkini atas tindakan maupun keputusan yang telah anda buat, membuat pimpinan mengetahui situasi yang terjadi. Seringkali pimpinan akan memberikan masukan lebih jauh atau solusi atas permasalahan yang dihadapi sehingga apa yang anda lakukan akan berjalan lebih baik. Jadi baik anda sebagai follower maupun pimpinan anda menuai keuntungan dengan kualitas “keep informed” ini.
e. Tentu sangat memalukan atau menjengkelkan jika pimpinan mengetahui perkembangan yang terjadi dari orang lain, bukan dari anda secara langsung, terlebih jika itu sesuatu yang sifatnya buruk atau negatif.
f. Sangat penting juga diketahui bahwa kepercayaan dan penghargaan secara timbal balik (mutual trust and respect) dibangun atas dasar komunikasi yang berjalan baik, secara berkesinambungan dan berlandaskan hubungan yang positif.

(Bersambung)

(Philip Fo – Followership and Leadership practitioner/ET/tml)