4 Manfaat Utama Pengenalan Kepribadian Diri

(The Manager’s Lounge – HR) – Pada artikel sebelumnya, kami telah mengungkapkan mengenai mengenal kepribadian individu melalui IDISC. Sebelum lebih lanjut berusaha mengenali ciri-ciri kepribadian, maka tentunya kita harus terlebih dulu mengetahui manfaat-manfaat apa saja yang bisa Anda peroleh darinya.

Pertama, dengan mengenali ciri-ciri kepribadian ataupun melakukan pengujian terhadap kepribadian, maka Anda akan dapat lebih memahami kepribadian Anda sendiri. Kepribadian yang Anda miliki adalah kepribadian yang unik, dan masing-masing punya kekuatan dan kelemahannya sendiri. Kekuatan kepribadian yang Anda miliki perlu dioptimalkan, sementara kelemahan yang Anda punya perlu diminimalisir.

Kedua, dengan memahami seluk-beluk mengenai kepribadian, ini akan membantu Anda untuk memahami kepribadian orang lain, sehingga akan membantu Anda dalam menjalin hubungan , baik itu hubungan profesional maupun hubungan pribadi.

Ketiga, memahami kepribadian akan mampu membantu Anda dalam mencapai tujuan. Anda akan mengetahui kondisi-kondisi seperti apa yang optimal bagi Anda bekerja, hal-hal apa yang harus Anda fokuskan, dan tantangan apa saja yang perlu Anda selesaikan supaya dapat bekerja secara optimal.

Terakhir, memahami kepribadian akan sangat membantu dalam meningkatkan kinerja kelompok. Dengan memahami tipe kepribadian masing-masing anggota kelompok, maka akan memudahkan untuk menentukan fungsi dan peran apa yang sesuai dengan kepribadiannya, sehingga tugas yang dibebankan bisa selesai secara efektif.

Misalnya, dalam satu kelompok terdapat dua kepribadian yang saling berbenturan, atau anti-tipe, sehingga berpotensi menyulut konflik. Berikut ini adalah contoh sesuai dengan 14 tipe kepribadian IDISC versi TalentSmart. Contohnya adalah antara tipe Ally (Sekutu) dan Opportunist, keduanya merupakan anti-tipe, dimana sangat berpotensi untuk menimbulkan konflik jika berada dalam lingkungan yang sama. Tipe Sekutu merupakan orang yang berfokus pada sosial, atau social oriented, sebaliknya Opportunist adalah orang yang lebih mementingkan tujuan pribadinya dibandingkan dengan kebutuhannya terhadap orang lain. Ketika Sekutu lebih suka bekerjasama dalam mengerjakan tugas kelompok, Opportunist lebih suka untuk mengontrol dan mengendalikan kelompok, sehingga terjadilah konflik antar keduanya.

Dengan pemahaman terhadap kepribadian, maka masalah seperti ini dapat diselesaikan. Sekutu, misalnya, dapat bekerjasama dengan Oportunis dengan dengan mengakui pentingnya tugas yang mereka emban. Kemudian, Oportunis bisa menyampaikan mengenai motivasi yang dimilikinya terhadap tugas, serta bersikap terbuka kepada Sekutu, sehingga ia mungkin bisa memperoleh ruang untuk dirinya sendiri.

 

Pic : www.vacationcounts.com

 

(Vibiz Motivation & Leadership Center/SK/TML)

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x