(The Manager’s Lounge – Sales & Marketing) – Mungkin masih ingat Anda mengenai produk Tara Nasiku keluaran Unilever? Merek ini merupakan salah satu yang gagal di pasaran. Mengapa? Tara Nasiku kurang bisa diterima oleh pasar. Kualitas yang tidak sejalan dengan gencanrnya promosi ditengarai menjadi salah satu sumber kekecewaan konsumen. Kemudian setelahnya, ada juga produk nasi instant dari Garudafood. Sukseskah? Yang jelas produk tersebut sulit ditemui. Kedua produk tersebut disebut-sebut sebagai produk yang gagal di pasaran.
Tahukah Anda bahwa tingkat kegagalan produk baru mencapai 99 persen? Oleh karena itu, sebenarnya terdapat banyak risiko dalam sebuah pengembangan produk baru.
Risiko-risiko yang terdapat dalam pengembangan produk baru antara lain:
1. Risiko R&D
Yaitu risiko dimana produk yang sudah dikembangkan ditolak atau tidak disetujui oleh pihak yang berwenang. Biasanya risiko ini banyak dihadapi oleh perusahaan farmasi yang mengembangkan obat-obatan dan perusahaan makanan/minuman.
2. Risiko pemasaran
Yaitu risiko bahwa produk tersebut gagal di pasaran. Hal ini terjadi karena kurang adanya pemahaman yang mendalam mengenai pasar yang menjadi sasaran.
Kemudian bagaimana cara meminimalisir risiko dari kegagalan produk baru? Caranya adalah dengan memanfaatkan riset pemasaran. Dibalik kesuksesan suatu produk terdapat pemahaman yang baik mengenai keinginan dan kebutuhan konsumen, serta pemahaman mengenai bagaimana produk Anda dapat memenuhi kebutuhan tersebut dengan baik.
Langkah-langkah dalam meminimalisir risiko kegagalan produk antara lain adalah sebagai berikut:
1. market understanding (pemahaman pasar), misalnya dengan riset kualitatif, pengkategorian dan segmentasi untuk mengetahui peta persaingan dalam industri tersebut, alasan mengapa konsumen membeli produk tertentu, bagaimana mereka menggunakan suatu produk dan kebutuhan mana yang belum terpenuhi. Metode riset yang dilakukan antara lain adalah Focus Group Discussion, in-depth interview, dan kunjungan langsung yang dapat membantu Anda untuk memperoleh informasi ini.
Riset kualitatif akan membantu Anda dalam:
* mengetahui pendapat/perasaan konsumen mengenai suatu produk, pekerjaan dan gaya hidup.
* Memperoleh insight mengenai konsumen yang tidak didapatkan sebelumnya
* Memperoleh manfaat dari kreativitas konsumen
Ketika melakukan pendekatan category assessment research, Anda meneliti perilaku konsumen terhadap produk dan penggunaan produk dalam suatu kategori, bagaimana konsumen mengevaluasi merek berdasarkan atribut produk, apa yang mendorong konsumen untuk melakukan pembelian, serta mengidentifikasi kebutuhan konsumen dan pemenuhan kebutuhan mereka.
Kemudian segmentasi akan membantu dalam mengidentifikasikan target pasar. Beberapa segmen memang menawarkan potensial laba yang lebih besar dibandingkan yang lainnya. Segmentasi juga membantu dalam membuat positioning produk yang tepat.
Sehingga, melalui pemahaman pasar yang baik yang diperoleh melalui riset kualitatif, category assessment dan kebutuhan konsumen yang belum terpenuhi dapat meminimalisir risiko pemasaran.
(Next : Mengelola Risiko Kegagalan Produk Baru – 1)
(Rinella Putri/AA/TML)