Mengapa Six Sigma Gagal?

(Business Lounge – Operate Efficiently) Six Sigma adalah sistem yang telah manghasilkan banyak manfaat bagi banyak organisasi di berbagai industri di seluruh dunia. Manfaatnya terdapat pada proyek-proyek yang dilakukan oleh para karyawan dalam organisasi. Proyek-proyek improvement ini menghasilkan banyak manfaat dan laba bagi organisasi.

Beberapa organisasi dunia seperti GE, Motorola, Caterpillar, dan DuPont berhasil mengimplementasikan Six Sigma dengan baik. Namun tidak sedikit pula perusahaan yang gagal mencapai hasil yang diinginkan. Mengapa? Hal ini disebabkan oleh pendekatan mereka pada program Six Sigma tersebut.

Alasan Six Sigma

Organisasi tentunya mempunyai alasan masing-masing mengapa mereka mengimplementasikan Six Sigma. Alasan tersebut antara lain:

1. Tuntutan dari pelanggan
Banyak klien yang menuntut supaya vendor mereka mengikuti kualitas layaknya ISO. Oleh karena itu, ini menjadi salah satu faktor mimimum dalam melakukan bisnis dengan klien seperti ini. Banyak organisasi yang memandang bahwa model process improvement adalah ebban dan hanya untuk memuaskan klien saja.

2. Tingkat persaingan
Persaingan semakin ketat dan organisasi melihat bahwa peningkatan kualitas adalah jawaban untuk memenangkan persaingan. Tujuan utama organisasi melakukan aktivitas process improvement adalah supaya menang dari pesaing dan memenangkan hati pelanggan.

3. Peningkatan kinerja organisasi
Sedikit organisasi yang melakukan process improvement untuk benar-benar meningkatkan kinerja. Selain itu, hanya segelintir CEO yang berpikir bahwa peningkatan kualitas dapat meningkatkan keuntungan pada bottom line.

Kerika sebuah process improvement/continuous improvement mensyaratkan keterlibatan karyawan, maka benefit selalu untuk organisasi dan tidak selalu dibagi kepada karyawan. Oleh karena itu, karyawan mungkin melihat bahwa insentif bagi mereka terlalu sedikit bagi mereka untuk terlibat dalam proyek. Oleh karena itu, Six Sigma menjawab dilemma ini dengan memotivasi karyawan melalui sertifikasi Six Sigma yang memberikan value baik knowledge maupun resume individual. Beberapa organisasi bahkan memberikan bonus uang maupun kesempatan promosi bagi anggota proyek yang sukses mengimplementasikan Six Sigma. Sehingga, mereka memiliki skema insentif yang cukup menarik bagi karyawan untuk ikut terlibat aktif dalam proyek Six Sigma.

Umumnya ketika skema insentif ini diperkenalkan, maka karyawan akan bekerja lebih dari biasanya dalam melakukan inisiatif improvement. Namun, ini dilakukan bukan karena didorong untuk peningkatan kinerja organisasi. Tujuan utama mereka adalah manfaat individual dalam hal memperoleh knowledge dan sertifikasi yang akan meningkatkan nilai mereka di pasaran.

Peran dari pemimpin adalah menyelaraskan energi yang ada pada individu untuk mencapai tujuan organisasi. Untuk melakukan ini, tentunya mereka harus mengikuti pelatihan Six Sigma untuk memahami apa saja yang dapat dan tidak dapat dilakukan, memilih proyek improvement yang sesuai dan tim yang tepat untuk mengeksekusinya, serta bagaimana memberi dukungan yang tepat hingga proyek berakhir. Semua hal ini membutuhkan komitmen dan kerja keras dari pemimpin. Namun ini bisa gagal jika pemimpin tidak fokus ataupun tidak mempercayai kekuatan Six Sigma.

Kemudian, apa yang terjadi jika Six Sigma tidak dikerjakan secara optimal? Tidak juga, tentunya implementasi Six Sigma bermanfaat bagi organisasi. Selain memenuhi tuntutan pelanggan dan meningkatkan daya saing, tentunya Six Sigma juga melahirkan benefit pada bottom line.

Namun, benefit yang ada tidak optimal jika dibandingkan benefit potensial jika program Six Sigma diimplementasikan dengan baik. Program Six Sigma yang dilaksanakan setengah hati hanya menghasilkan karyawan yang bagus dan bersertifikasi namun dengan biaya besar yang ditanggung organisasi. Mereka beresiko meninggalkan organisasi dan justru lari ke pesaing.

Oleh karena itu, program Six Sigma seharusnya diimplementasikan secara total, tidak setengah hati. Dengan begitu, memberi manfaat yang optimal bagi organisasi maupun seluruh stakeholder yang terlibat.

Business Lounge/VMN/BL

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x