(Business Lounge – News & Insight) – CEO Airasia Tony Fernandes kemarin meminta maaf kepada keluarga penumpang maskapai AirAsia yang jatuh hari Minggu dan mengatakan ia akan melakukan seluruh kewajiban maskapai kepada mereka, termasuk kompensasi.
“Kami siap, dan kami tidak akan melarikan diri dari salah satu kewajiban kami,” kata Tony Fernandes pada media setelah bertemu dengan Presiden Indonesia Joko Widodo dan keluarga penumpang Flight 8501, yang pada hari Minggu pagi berangkat dari Surabaya ke Singapura tetapi tidak pernah tiba. Airbus A320 ini kehilangan kontak dengan pengendali lalu lintas udara dalam perjalanan ke Singapura.
Basarnas mengkonfirmasi Selasa bahwa puing-puing yang ditemukan di perairan dekat pulau Kalimantan adalah berasal dari penerbangan yang hilang.
Tony Fernandes menyebutkan Asia Tenggara merupakan “salah satu titik terang” di dunia untuk penerbangan dan mengatakan AirAsia akan terus berkembang seperti yang sebelumnya direncanakan, tapi insiden tersebut adalah mimpinya yang terburuk. Dia bersimpati kepada keluarga dari 162 orang yang ada di dalam pesawat.
“Saya minta maaf sebesar-besarnya atas apa yang mereka alami,” katanya. “Saya pemimpin perusahaan ini; Saya bertanggung jawab. Itu sebabnya saya di sini. Saya tidak melarikan diri dari kewajiban saya meskipun kita tidak tahu apa yang salah [apa yang menyebabkan kecelakaan]. Para penumpang berada di pesawat saya, dan saya harus bertanggung jawab untuk itu. “
Mr Fernandes tidak menyebutkan kewajiban apa yang ia maksud, meskipun ia menjawab pertanyaan tentang kompensasi bagi keluarga penumpang. Dia mengatakan AirAsia akan bergerak maju dengan “beberapa bantuan keuangan” langsung tapi tidak menjelaskan lebih detail dilansir dari wsj.
Dia mengatakan perusahaan tidak akan “bersembunyi di balik konvensi”, referensi yang mendekati adalah Konvensi Montreal, yang akan menjamin tingkat minimum kompensasi bagi keluarga korban kecelakaan udara.
Tidak seperti beberapa negara tetangga, Indonesia belum menandatangani dan meratifikasi konvensi tersebut. Mengacu pada perjanjian penerbangan yang lebih tua, Warsawa Convention 1929, yang memiliki batas kewajiban yang lebih rendah per korban dan tidak memerlukan uang muka bagi keluarga penumpang.
Tony Fernandes mengatakan terlalu dini untuk mengatakan apa yang menjadi penyebab kecelakaan. Dia mengatakan dia berharap seluruh korban bisa ditemukan hari Rabu jika cuaca baik.
Sementara itu, Indonesia Presiden Widodo mengatakan fokus pemerintah adalah untuk menemukan penumpang dan awak AirAsia dari penerbangan itu. Dia berbicara dengan Tony Fernandes, katanya Indonesia akan terus melakukan pencarian “besar-besaran” dan telah memerintahkan tim pencari dan penyelamat untuk meluncurkan operasi gabungan, tanpa menjelaskannya lebih lanjut.
Arum/Journalist/VMN/BL
Editor: Iin Caratri
Image: Antara