(Business Lounge – World News) – Pencarian hilangnya Malaysia Airlines MH370 di perairan Samudera Hindia yang lebih dalam akan dimulai pada bulan September ini, demikian diumumkan oleh pemerintah Australia pada hari ini.
Pesawat yang membawa 239 penumpang ini menghilang tanpa jejak di sekitar Samudera Hindia selatan pada tanggal 8 Maret lalu dan telah memicu upaya pencarian yang cukup meluas di lepas pantai barat Australia.
Joint Agency Coordination Centre Australia (JACC) mengatakan dua kapal, Zhu Kezhen dan Fugro Equator, masih terus bekerja di Samudra Hindia bagian selatan, melakukan survei di dasar laut di mana pesawat tersebut diyakini telah jatuh dalam persiapannya untuk pencarian di laut yang lebih dalam.
“Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi fitur yang signifikan di dasar laut, yang dapat menimbulkan bahaya bagi kendaraan dalam air yang akan digunakan untuk melakukan pencarian dalam laut yang lebih dalam,” kata JACC dalam sebuah pernyataan.
Pada bulan Juni lalu, sebuah kelompok kerja ahli satelit telah mengidentifikasi zona pencarian akan dilakukan hingga 60.000 kilometer persegi, dimana hal ini merupakan prioritas tertinggi bagi upaya pencarian di masa mendatang. Zona ini terletak di sepanjang busur ketujuh, garis tipis tapi panjang yang mencakup semua poin di mana komunikasi terakhir diketahui antara pesawat dan satelit komunikasi bisa terjadi.
JACC mengatakan bahwa kapal Zhu Kezhen, sebuah kapal Angkatan Laut PLA-Tiongkok, telah melakukan survey sepanjang lebih dari 25.000 kilometer persegi di sepanjang busur ketujuh dan kapal Fugro Equator, sebuah kapal survei khusus yang dikontrak Australia, telah mengcover lebih dari 43.000 kilometer persegi. Bulan ini, sebuah kapal survei Malaysia, KD MUTIARA, akan bergabung juga dalam upaya pencarian MH370.
Arum/Journalist/VM/BL
Editor: Iin Caratri
Image: Antara