(Business Lounge – Tech & Gadget) Perkembangan teknologi secara global mulai meresahkan sejumlah pihak, salah satunya adalah industri bioskop di Amerika yang menolak keras produk Google Glass. Pihak bioskop menilai produk kacamata pintar tersebut sebagai rivalnya yang meresahkan.
Asosiasi peserta pameran bioskop yang mewakili sekitar 90 persen dari operator bioskop AS melarang teknologi yang melekat pada tubuh seperti Google Glass. Asosiasi tersebut meminta pelanggan untuk tidak menggunakan alat berteknologi canggih yang dapat merekam gambarĀ selama berada di dalam ruang bioskop.
Mereka juga memperingatkan apabila tamu tertangkap basah menggunakan segala macam jenis teknologi untuk merekam maka akan diminta untuk menghapus gambar pada saat itu juga dan kemungkinan besar akan diminta untuk segera meninggalkan bioskop.
Keputusan yang diambil didasarkan pada maraknya pembajakan film yang terjadi di masyarakat. Sebelum hal yang tidak diinginkan tersebut terjadi dan merugikan sejumlah pihak termasuk para pembuat film dan pengelola bioskop maka alangkah baiknya apabila pencegahan dilakukan terlebih dahulu. Penggunaan Google Glass sulit untuk diamati saat perekamannya oleh karena itu petugas bioskop akan meminta pelanggan untuk melepaskan kacamatanya sebelum lampu dimatikan.
Seperti dilansir dari Fox News, Selasa (01/07) juru bicara Google menanggapi kasus ini dengan santai melalui pernyataannya bahwa kekhawatiran industri dapat dengan mudah diselesaikan dengan cara pihak bioskop meminta pengguna untuk mematikan perangkat sebelum film dimulai. Selain itu, dijelaskan juga produk ini digunakan di bawah mata dan lampu akan menyala pada saat digunakan sehingga akan mudah diketahui apabila merekam secara diam-diam.
Dora/Journalist/VM/BL-foxnews
Editor: Evi Fog
Pic: flickr

