(Business Lounge – Business Today) Perbankan tidak akan serta merta menaikkan suku bunga dana dan kredit meskipun suku bunga acuan atau BI rate mengalami kenaikan. Pernyataan ini disampaikan Ketua Umum Perhimpunan Bank-bank Umum Nasional (Perbanas) Sigit Pramono usai menghadiri pengambilan sumpah Agus Martowardojo sebagai Gubernur BI di hadapan Ketua Mahkamah Agung.
Menurut Sigit selama ini ada posisi yang kaku antara pengaruh suku bunga acuan terhadap bunga dana dan kredit dimana saat suku bunga acuan turun, bunga bank ikut turun dengan arah yang sama. Sekarang kalau bunga acuan naik, maka diproyeksikan bunga dana dan kredit tidak akan serta merta naik.
Kenaikan atau penurunan suku bunga dana dan kredit tetap akan ditentukan oleh persaingan perbankan. Seperti misalnya bank lain bunga kredit lebih rendah, maka dari pada di tinggal nasabah, maka bank lain tidak menaikkan
Namun Sigit menilai sebaiknya ada sedikit kenaikan pada tingkat suku bunga acuan (BI rate) sebagai sinyal menjawab ekspektasi kenaikan inflasi. Karena BI rate itu komponennya dari ekspektasi inflasi.
Tentang suku bunga sendiri Bank Indonesia menilai kenaikan suku bunga yang dilakukan oleh bank dalam merespon inflasi akibat kebijakan kenaikan harga BBM, tergantung pada likuiditas masing- masing bank. Namun menurut Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo hanya beberapa bank saja yang begitu karena lebih banyak terkait dengan likuiditas bank yang bersangkutan.
(AH/AH/BL-ant)