(Business Lounge Journal – Tech)
Sejak kelahiran internet, cara kita mencari informasi terus berevolusi. Jika dahulu mesin pencari tradisional seperti Google dan Yahoo mendominasi, kini pola pencarian semakin beragam. Orang tidak hanya mengetikkan kata kunci di search engine, melainkan juga menggunakan asisten suara, chatbot AI, hingga media sosial untuk menemukan jawaban.
Bagi bisnis, perubahan ini berarti strategi optimasi tidak bisa lagi bertumpu hanya pada SEO (search engine optimization) konvensional. Mari kita bahas lebih dalam berbagai jenis pencarian yang kini membentuk lanskap digital.
1. SEO Tradisional (Search Engine Optimization)
SEO masih menjadi tulang punggung pemasaran digital. Strateginya telah berubah dari sekadar penumpukan kata kunci menjadi pembuatan konten unik, relevan, dan bermanfaat. Google sebagai mesin pencari terbesar terus memperbarui algoritmanya untuk memastikan pengguna mendapat jawaban yang paling relevan.
Namun, porsi klik organik kini semakin tergerus oleh metode pencarian baru. Meski begitu, SEO tetap vital, terutama untuk membangun kredibilitas jangka panjang.
2. AEO (Answer Engine Optimization)
Pencarian kini semakin diarahkan untuk memberi jawaban instan. Itulah mengapa muncul AEO, strategi optimasi konten agar muncul dalam featured snippet atau jawaban langsung di halaman hasil pencarian Google.
Misalnya, ketika pengguna bertanya “Bagaimana cara membangun audiens online?”, jawaban singkat akan muncul di bagian teratas, lengkap dengan tautan ke situs sumber. Dengan strategi ini, situs bisa menjadi otoritas di bidang tertentu meski tidak selalu berada di posisi nomor satu di SERP.
3. GEO (Generative Engine Optimization)
Ledakan popularitas AI melahirkan generative search, di mana mesin pencari bertenaga AI seperti Perplexity, ChatGPT dengan browsing, atau Google AI Overviews menyajikan jawaban yang dirangkum dari berbagai sumber.
Strategi GEO fokus pada menyediakan konten berkualitas tinggi, jelas, dan dapat dipahami AI. Tujuannya bukan sekadar peringkat, melainkan agar konten kita menjadi salah satu referensi yang dikutip oleh mesin pencari generatif.
4. VSO (Voice Search Optimization)
Dengan meningkatnya penggunaan Siri, Alexa, dan Google Assistant, pencarian berbasis suara menjadi semakin relevan. Optimasi untuk voice search menekankan:
- Penggunaan long-tail keywords yang menyerupai percakapan.
- Fokus pada pencarian lokal (“restoran terdekat”, “toko elektronik di Jakarta”).
- Optimasi mobile dan kecepatan halaman.
Menurut riset ComScore, lebih dari 50% pencarian global pada 2025 diproyeksikan berbasis suara, menjadikannya peluang besar bagi bisnis yang berorientasi konsumen.
5. Multimodal Search
Pencarian kini tak hanya dengan teks, melainkan juga dengan gambar, suara, dan kode.
- Reverse image search membantu pengguna melacak asal-usul gambar.
- AI image recognition memungkinkan analisis visual untuk deskripsi atau identifikasi produk.
- Audio search memudahkan menemukan lagu hanya dengan bersenandung.
- QR code & barcode kini menjadi jembatan cepat menuju situs atau aplikasi.
Tren ini memperkuat pentingnya optimasi visual dan multimedia bagi brand.
6. Social Search
Generasi muda, terutama Gen Z dan Gen Alpha, semakin mengandalkan media sosial seperti TikTok, Instagram, atau Reddit untuk mencari informasi. Bagi mereka, video singkat yang otentik lebih dipercaya dibanding teks panjang dari mesin pencari.
Artinya, perusahaan perlu memadukan strategi konten: blog yang mendalam plus konten singkat di media sosial untuk menjangkau audiens muda.
7. AI Chat Search
Chatbot AI seperti ChatGPT atau Gemini tidak hanya memberikan jawaban, tetapi juga mengutip sumber. Optimasi untuk AI chat search mirip dengan GEO: konten harus ringkas, relevan, dan mudah dipahami oleh mesin.
Namun, ada catatan penting: AI masih rawan “halusinasi” atau menyajikan informasi yang tidak akurat. Oleh karena itu, penting bagi pengguna untuk tetap melakukan verifikasi.
Bagi dunia usaha, evolusi pencarian ini berarti strategi pemasaran digital harus multidimensi. Tidak cukup hanya menguasai SEO tradisional, tetapi juga:
- Menyediakan konten yang mudah dikonsumsi AI.
- Mengoptimalkan pencarian lokal dan suara.
- Memanfaatkan media sosial untuk social search.
- Memastikan konten visual dapat dikenali dalam pencarian multimodal.
Bisnis yang adaptif terhadap berbagai jalur pencarian akan lebih unggul dalam menarik perhatian, membangun otoritas, dan menjangkau konsumen di era digital yang semakin kompleks.