11 Jenis Catatan Penting Untuk Laporan Keuangan (Bagian 2)

(Businesslounge Journal-Finance & Tax)

Berikut adalah kelanjutan dari daftar 11 jenis catatan akuntansi:

  1. Penyusutan aset

Penyusutan aset adalah penurunan bertahap nilai produktif aset fisik yang disebabkan oleh pelapukan atau kerusakan. Contoh aset fisik meliputi kendaraan pengiriman, mesin, atau perkakas manual. Catatan ini dapat mencakup detail lebih lanjut tentang metode yang digunakan untuk menghitung penyusutan aset sebelum membenarkan pemilihannya dibandingkan metode lain. Misalnya, organisasi Anda dapat menggunakan metode penyusutan dipercepat, yang melaporkan lebih banyak penyusutan pada tahun-tahun penggunaan awal dibandingkan tahun-tahun setelahnya. Dalam situasi ini, Anda dapat menjelaskan bahwa metode ini memungkinkan Anda untuk memperhitungkan beban penyusutan awal selama tahun pajak yang sesuai, sehingga meningkatkan keandalan pembukuan.

Jika organisasi mengubah metode penyusutan antar tahun pajak, Anda juga dapat merinci alasan keputusan ini. Mendaftarkan perubahan kebijakan menyederhanakan proses audit dan mengurangi risiko ketidakpatuhan.

  1. Penilaian Persediaan

Penilaian persediaan adalah total nilai keuangan dari item persediaan yang tidak terjual. Organisasi dapat menggunakan angka-angka tersebut untuk membandingkan perubahan penilaian tahunan saat menyusun laporan keuangan. Berdasarkan peraturan FRS 102 – UK GAAP, organisasi Anda dapat menggunakan metode First In, First Out atau metode biaya rata-rata untuk menghitung nilai persediaan.

Anda dapat menggunakan catatan penilaian persediaan untuk membenarkan penggunaan kebijakan akuntansi persediaan, dengan menjelaskan bagaimana kebijakan tersebut menguntungkan keuangan organisasi. Misalnya, Anda dapat menggunakan First In, First Out untuk memberikan nilai moneter pada item yang identik.

Item yang biaya pastinya berfluktuasi seiring permintaan pasar. Metode ini memungkinkan Anda mengidentifikasi dampak perubahan biaya sumber daya terhadap produksi. Sebaliknya, Anda dapat menggunakan metode biaya rata-rata, yang menggabungkan biaya individual dari item yang identik sebelum membaginya dengan jumlah unit yang tersedia. Dengan menggunakan metode ini, organisasi dapat menyederhanakan proses penilaian.

  1. Peristiwa setelah tanggal neraca

Peristiwa setelah tanggal neraca adalah peristiwa besar yang terjadi setelah tanggal neraca tetapi sebelum penerbitan laporan keuangan. Catatan ini menjelaskan sifat peristiwa besar, dampaknya terhadap keuangan perusahaan, dan respons para pemimpin bisnis terhadapnya. Contoh peristiwa setelah tanggal neraca meliputi penyelesaian hukum, kebangkrutan pelanggan, dan penemuan kasus penipuan. Catatan membagi peristiwa menjadi dua kategori, informasi tambahan dan peristiwa baru. Kategori pertama memberikan pembaruan tentang peristiwa yang kondisi sebelumnya ada di neraca, sedangkan kategori kedua mencakup peristiwa yang tidak tercermin dalam data neraca.

  1. Aset Tidak Berwujud

Aset tidak berwujud tidak memiliki bentuk fisik namun memberikan nilai finansial kepada pemiliknya. Contoh aset tidak berwujud meliputi paten, merek dagang, dan perjanjian lisensi. Catatan ini mencantumkan nama, ruang lingkup, dan fungsi aset tak berwujud sebelum memberikan justifikasi atas nilai keuangannya.

Dalam situasi ini, Anda dapat menjelaskan metode yang digunakan untuk mencapai valuasi. Misalnya, Anda dapat menggunakan metode biaya, yang menghitung jumlah investasi yang mungkin diinvestasikan perusahaan lain untuk merancang aset tak berwujud dengan kualitas serupa. Biaya yang diperhitungkan meliputi tenaga kerja, biaya hukum, dan biaya pendaftaran hak cipta. Sebagai alternatif, Anda dapat menggunakan metode pasar, untuk mencari aset yang dimiliki oleh perusahaan pesaing dengan tujuan yang sama dengan aset yang diciptakan oleh organisasi tempat Anda bekerja

(Bersambung ke artikel selanjutnya)