Light, Line & Lapel: A Day of Fine Art and Elegance

(Business Lounge Journal – Event)

Suasana elegan menyelimuti lantai M Masterpiece Building di bilangan Tanah Abang, Jakarta, pada Sabtu siang (23 Agustus 2025). Para tamu berdatangan dengan busana rapi: sebagian memilih setelan classic menswear yang berkesan timeless, sebagian lagi datang dengan sentuhan kain wastra Indonesia. Semua larut dalam atmosfer yang dihadirkan oleh acara Light, Line & Lapel, sebuah perayaan seni dan gaya yang diselenggarakan oleh Business Lounge Journal bersama Global Auction dan SOROI serta sejumlah mitra terpilih.

Dengan tagline “a day of fine art and elegance”, acara ini tidak sekadar menampilkan karya seni untuk dilelang, tetapi juga menyuguhkan pertemuan lintas dunia: dunia seni rupa klasik, dunia menswear, dan nilai rasa yang terwariskan lintas generasi.

Sejumlah 190 Lukisan, Warisan Maestro

Begitu pintu dibuka pada pukul 13.00, para tamu disambut oleh hamparan 190 lukisan masterpiece yang dipajang dengan tata cahaya lembut. Karya-karya para maestro menjadi bintang utama. Nama-nama besar seperti Affandi dengan ekspresi warna penuh energi, Basuki Abdullah yang menghadirkan keindahan figuratif nan halus, hingga Hendra Gunawan dengan dinamika sosial dalam kanvasnya, membuat ruangan terasa seperti museum hidup.

Dalam diskusi panel,  Kevin menekankan bahwa karya-karya tersebut bukan sekadar koleksi: “Global Auction didirikan sejak 2003, fokus pada karya seni yang sudah memiliki rekam jejak kuat. Affandi, misalnya, dihormati bahkan di Venice Biennale tahun 1950-an.” Ia juga menyoroti salah satu karya langka yang menarik perhatian banyak tamu: “Ada sebuah karya Hendra Gunawan berjudul Dua Perempuan. Hendra bukan hanya pelukis, tapi juga pahlawan perang. Ia pernah ditahan 13 tahun, sehingga karya-karyanya sangat jarang muncul di pasaran.”

Beberapa karya internasional juga memperkaya koleksi, mempertegas semangat global dalam acara ini. Lelang yang digelar di bawah bendera Global Auction memberi kesempatan bagi kolektor dan penikmat seni untuk mendekatkan diri dengan karya-karya bernilai sejarah dan estetika tinggi.

Diskusi Panel: Warisan dalam Seni dan Gaya

Pada pukul 14.30 dilakukan opening remarks oleh Michael Judah sebagai founder Business Lounge Journal dan dilanjutkan dengan sesi panel discussion bertajuk: “Legacy in Style: Art, Menswear, and the Value of Taste.” Michael Judah bertindak selaku moderator dan hadir sebagai narasumber: Kevin Oenardi Raharjo selaku President Director Global Auction dan Samuel Reynaldo Hendrawan selaku co-founder SOROI.

Sam, co-founder Soroi, memberi perspektif unik tentang seni berbusana: “Saya tidak ingin menyebutnya ‘mengoleksi’, tapi lebih ke perjalanan. Misalnya, mulailah dari celana yang bagus—abu-abu, navy, atau charcoal. Dari sana, kombinasi bisa lahir tanpa perlu banyak item.”

Ia kemudian menarik analogi dengan seni: “Sama seperti seni, tailoring adalah soal karakter. Kamu tidak perlu punya semuanya, tapi pilih yang sesuai gaya hidupmu. Kualitas akan bertahan puluhan tahun, bahkan lebih lama dari kita.”

Kevin pun menambahkan perbandingan menarik antara seni rupa dan busana klasik: “Membeli karya seni atau jas yang bagus punya kesamaan: keduanya mencerminkan karakter dan rasa percaya diri. Ketika seseorang melihat lukisan di rumah atau jas yang dikenakan, mereka tahu ada nilai di balik pilihan itu.”

Dukungan Brand: Menyatukan Elegansi

Acara ini tidak hanya menghadirkan seni rupa, tetapi juga kolaborasi dengan brand-brand yang merepresentasikan dunia classic menswear dan gaya hidup premium. SOROI, Archie, Terra, Common Suits, Brillington & Brothers , dan Pangestoe hadir sebagai penanda keanggunan busana pria klasik yang berpadu serasi dengan atmosfer seni.

Untuk memperkaya pengalaman, food and beverage partners seperti Lapo Porsea, Kopi KAMU, Oatside, dan Dimatique Wine menyajikan hidangan dan minuman yang menambah nuansa hangat namun tetap berkelas. Setiap detail acara disusun untuk memastikan tamu tidak hanya menikmati karya seni, tetapi juga merasakan sebuah perayaan gaya hidup yang utuh.

Selain itu Saphir dan Shine & Go juga berkontribusi dengan memberikan dukungan pada acara berkelas ini.

Lebih dari Sekadar Lelang

Light, Line & Lapel membuktikan bahwa sebuah acara bisa menjadi lebih dari sekadar agenda lelang atau pameran. Ia menjadi ruang sosial di mana seni, gaya, dan warisan budaya dipertemukan. Sebuah ruang yang menyatukan kolektor, pebisnis, akademisi, hingga connoisseurs dalam pengalaman yang mengikat nilai estetika dengan gaya hidup.

Pada akhirnya, acara ini tidak hanya memperlihatkan bagaimana seni rupa klasik dan busana pria abadi saling melengkapi, tetapi juga bagaimana keduanya sama-sama berbicara tentang satu hal: warisan rasa yang tak lekang oleh waktu.