(Business Lounge – Global News) Verizon Communications Inc., salah satu penyedia layanan nirkabel terbesar di Amerika Serikat, kembali mencatatkan penurunan jumlah pelanggan pascabayar—kategori pelanggan yang selama ini menjadi sumber pendapatan utama perusahaan. Meski kehilangan pelanggan terus berlanjut, Verizon justru meningkatkan proyeksi kinerja keuangannya untuk sepanjang tahun 2025, sebuah langkah yang memunculkan beragam interpretasi dari para analis dan investor.
Dalam laporan kuartalan terbaru yang dikutip oleh The Wall Street Journal, Verizon mengumumkan bahwa mereka kehilangan sekitar 136.000 pelanggan telepon pascabayar pada kuartal kedua tahun ini. Angka ini sedikit lebih baik dari periode yang sama tahun lalu, tetapi tetap menunjukkan bahwa perusahaan belum sepenuhnya berhasil membalikkan tren penurunan yang telah terjadi selama beberapa tahun terakhir. Sebagai perbandingan, para pesaing utama seperti T-Mobile dan AT&T justru mencatatkan pertumbuhan pelanggan berkat strategi promosi agresif dan paket bundling yang menarik bagi konsumen baru.
Verizon menyatakan bahwa tekanan persaingan di industri nirkabel semakin kuat, dengan operator lain yang bersedia menawarkan potongan harga besar, subsidi perangkat, dan manfaat streaming tambahan demi menarik pangsa pasar. Strategi semacam ini berhasil menggoda konsumen yang semakin sensitif terhadap harga, terutama dalam iklim ekonomi yang belum sepenuhnya pulih dari inflasi tinggi dan ketidakpastian suku bunga.
Meski demikian, CEO Verizon Hans Vestberg tetap optimistis terhadap arah bisnis perusahaan. Dalam keterangannya, ia menyebut bahwa peningkatan efisiensi operasional dan pertumbuhan di segmen-segmen lain seperti jaringan 5G dan layanan broadband rumah telah memberikan kontribusi signifikan terhadap kinerja finansial. Perusahaan kini memperkirakan pendapatan operasionalnya akan tumbuh lebih tinggi dari ekspektasi sebelumnya, dan margin laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) juga akan sedikit membaik dibandingkan perkiraan awal tahun.
Optimisme tersebut juga tercermin dalam respons pasar. Saham Verizon sempat menguat dalam perdagangan pagi setelah laporan keuangan dirilis, meski kenaikan tersebut kemudian tertahan oleh kekhawatiran jangka panjang terkait daya saing. Beberapa analis menyambut baik panduan yang diperbarui tetapi tetap menyoroti ketergantungan Verizon pada strategi yang lebih konservatif di tengah pergeseran perilaku konsumen dan evolusi teknologi.
Selain tekanan dari rival, Verizon juga menghadapi tantangan dalam mempertahankan posisinya sebagai pemimpin dalam penyediaan jaringan berkualitas tinggi. Meskipun infrastruktur 5G perusahaan tergolong luas dan andal, hal ini belum cukup untuk membendung arus migrasi pelanggan ke operator lain yang menawarkan harga lebih murah dengan kualitas jaringan yang semakin setara.
Laporan tersebut juga mengungkap bahwa pertumbuhan pelanggan di lini bisnis broadband rumah berbasis fixed wireless access (FWA) menjadi titik terang. Verizon melaporkan pertumbuhan pelanggan yang signifikan pada layanan ini, menunjukkan bahwa permintaan terhadap internet rumah yang stabil dan cepat tetap tinggi, terutama di daerah yang belum terlayani secara maksimal oleh kabel fiber optik. Namun, layanan ini masih menyumbang porsi yang relatif kecil terhadap total pendapatan perusahaan secara keseluruhan.
Dalam jangka panjang, Verizon menegaskan bahwa fokus mereka akan tetap pada profitabilitas dan pertumbuhan yang berkelanjutan, bukan semata-mata menambah pelanggan secara agresif. Pendekatan ini dinilai konservatif oleh sebagian analis, namun sejalan dengan profil perusahaan sebagai pemain mapan dengan infrastruktur besar dan beban modal yang tinggi.
Dengan proyeksi yang kini lebih optimis untuk tahun penuh, Verizon berharap dapat menjaga kepercayaan investor meski harus tetap bersaing dalam medan industri yang semakin ketat. Dalam waktu dekat, fokus perusahaan akan tertuju pada peningkatan pengalaman pelanggan, efisiensi operasional, dan pengembangan produk baru yang berbasis jaringan 5G.
Meski tantangan belum sepenuhnya sirna, pergeseran ke arah lini bisnis baru dan efisiensi internal membuka peluang bagi Verizon untuk bangkit kembali. Namun, keberhasilan strategi ini masih sangat tergantung pada kemampuan perusahaan mengadaptasi diri terhadap dinamika pasar yang berubah cepat serta ekspektasi konsumen yang terus berkembang.