(Business Lounge Journal – News and Insight)
Microsoft telah menggelontorkan dana besar-besaran untuk memenangkan perlombaan teknologi kecerdasan buatan (AI), terutama dalam sektor chatbot generatif. Namun, investasi besar tersebut belum membuahkan hasil seperti yang diharapkan. Dalam laporan terbaru Bloomberg berdasarkan data Sensor Tower, chatbot AI milik Microsoft, Copilot, hanya mencatat 79 juta unduhan — jauh tertinggal dari pesaing utamanya, ChatGPT, yang telah melampaui 900 juta unduhan secara global.
Dengan kata lain, ChatGPT telah mencapai 10 kali lipat lebih banyak unduhan dibandingkan Copilot, menjadikannya pemimpin yang tak terbantahkan dalam pasar chatbot saat ini.
Persaingan Ketat di Pasar Chatbot AI
ChatGPT berada di puncak klasemen, disusul oleh Google Gemini dengan sekitar 200 juta unduhan, dan DeepSeek di posisi ketiga dengan 127 juta. Copilot sendiri berada di urutan keempat — unggul dari beberapa pemain seperti Perplexity, tetapi masih terpaut jutaan unduhan dari pesaing utamanya.
Laporan ini semakin memperjelas bahwa meskipun Copilot memiliki keunggulan dalam integrasi dengan produk-produk Microsoft seperti Word, Excel, dan Teams, popularitasnya di kalangan pengguna umum belum bisa menyaingi ChatGPT. Banyak pengguna bahkan menyatakan bahwa pengalaman interaktif dan kualitas respons ChatGPT jauh lebih unggul, dan hal ini telah menjadi pembicaraan sejak tahun lalu.
Investasi Microsoft: Infrastruktur, Gaji, dan Strategi AI
Ketertinggalan ini bukan karena kurangnya komitmen. Microsoft secara terbuka menyatakan telah mengalokasikan hingga 80 miliar dolar AS untuk pembangunan pusat data berbasis AI selama tahun fiskal 2025 yang berakhir pada 30 Juni. Perusahaan juga mendorong strategi agresif dalam perekrutan dan mempertahankan talenta AI, dengan memberikan gaji tinggi serta bonus retensi besar bagi para insinyur dan ilmuwan data yang bekerja pada Copilot dan proyek-proyek AI generatif lainnya.
Sebagai bagian dari upaya repositioning Copilot di pasar, Microsoft mengumumkan serangkaian pembaruan besar pada April lalu, bertepatan dengan perayaan ulang tahun perusahaan ke-50. Dalam acara yang berlangsung di markas besar Microsoft di Redmond, Washington, Kepala AI Microsoft Mustafa Suleyman menyatakan bahwa di masa depan, “akan ada sebanyak Copilot seperti jumlah pengguna yang memakainya.”
Suleyman juga menekankan bahwa setiap Copilot akan dipersonalisasi — memiliki gaya, nada suara, bahkan nama tersendiri. Microsoft mulai memperkenalkan fitur seperti memori yang dapat disesuaikan dan pengalaman pengguna yang lebih personal, sebagai langkah awal menuju AI companion yang lebih canggih dan bersifat individual.
Masalah Utama: Inovasi atau Mengejar Ketertinggalan?
Meski begitu, banyak pengamat mencatat bahwa fitur-fitur baru ini tidak sepenuhnya baru di industri AI. Personalization, misalnya, telah menjadi bagian dari ekosistem ChatGPT dalam waktu yang cukup lama. Bahkan secara teknis, Microsoft sendiri menggunakan model dari OpenAI — perusahaan di balik ChatGPT — untuk menjalankan Copilot. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun Microsoft mencoba membangun identitas produk sendiri, ketergantungan pada teknologi pihak ketiga masih tinggi.
Situasi ini menimbulkan pertanyaan strategis: apakah Microsoft berinovasi atau hanya berusaha mengejar ketertinggalan?
Menuju Masa Depan Copilot dan AI Generatif
Microsoft jelas menaruh harapan besar pada AI sebagai fondasi masa depan perusahaan. Copilot bukan sekadar chatbot; ini adalah bagian dari ekosistem produktivitas yang lebih luas yang terintegrasi dengan layanan Microsoft 365 dan Azure. Namun dalam hal adopsi massal oleh pengguna umum, ChatGPT tetap unggul dalam hal pengalaman, branding, dan daya tarik global.
Dengan angka unduhan yang mencapai hampir satu miliar, ChatGPT tidak hanya mendominasi secara teknis, tetapi juga membentuk ekspektasi pasar terhadap chatbot cerdas yang bisa memahami, menyesuaikan, dan membantu pengguna dalam berbagai konteks — dari pekerjaan hingga percakapan kasual.
Apakah Microsoft mampu mengejar ketertinggalannya? Ataukah ChatGPT akan semakin memperlebar jarak? Satu hal yang pasti: perlombaan AI generatif baru saja dimulai, dan panggung kompetisinya akan semakin kompleks di tahun-tahun mendatang.