(Business Lounge Journal – News and Insight)
Dunia teknologi kembali mencetak berita besar: Larry Ellison, pendiri, Chairman, dan Chief Technology Officer (CTO) dari Oracle Corporation, resmi dinobatkan sebagai orang terkaya kedua di dunia versi Forbes, tepat berada di bawah Elon Musk dan menyalip dua nama besar lainnya—Mark Zuckerberg dan Jeff Bezos. Dengan lonjakan kekayaan sebesar US$56 miliar dalam waktu singkat, Ellison kini memiliki kekayaan bersih sekitar US$281 miliar per 2 Juli 2025.
Pencapaian ini tidak datang secara tiba-tiba. Di balik angka-angka fantastis tersebut, terdapat cerita tentang transformasi perusahaan, kejelian strategi, dan kecermatan menangkap momentum besar dalam industri: ledakan teknologi kecerdasan buatan (AI).
Oracle Bangkit, Larry Ellison Menuai Hasil
Oracle, yang selama ini dikenal sebagai penyedia perangkat lunak enterprise seperti database management system, perlahan namun pasti berhasil mengubah wajah bisnisnya. Kini, perusahaan yang didirikan Ellison pada 1977 tersebut menjelma menjadi salah satu pemain terdepan dalam dunia cloud computing dan infrastruktur AI.
Pergerakan saham Oracle yang melonjak 32% sepanjang bulan Juni 2025 bukan sekadar cermin dari sentimen pasar, tetapi juga dari pertumbuhan nyata dalam pendapatan, ekspansi bisnis cloud, dan kontrak-kontrak strategis di bidang AI. Perusahaan ini kini menjadi tulang punggung infrastruktur komputasi bagi berbagai model AI generatif—yang semakin banyak digunakan oleh perusahaan global dalam riset, pelayanan pelanggan, analitik, hingga otomasi industri.
Sebagai pemilik sekitar 40% saham Oracle, Ellison secara langsung mendapat manfaat dari peningkatan valuasi perusahaan. Kenaikan ini membawa namanya ke urutan kedua daftar orang terkaya dunia versi Forbes, mengungguli para raksasa teknologi lain seperti Jeff Bezos dan Mark Zuckerberg.
Duel Data Antara Forbes vs Bloomberg
Meski Forbes menempatkan Ellison di posisi kedua, versi berbeda datang dari Bloomberg Billionaires Index, yang menyatakan Zuckerberg masih unggul tipis, dengan kekayaan sekitar US$252 miliar dibanding Ellison yang disebut memiliki US$246 miliar. Perbedaan ini menunjukkan bahwa peringkat kekayaan para miliarder dunia sangatlah dinamis—bisa berubah dalam hitungan hari—dan sangat bergantung pada metodologi valuasi masing-masing lembaga.
Forbes mengandalkan pendekatan lebih konservatif berbasis kepemilikan langsung dan nilai saham publik, sementara Bloomberg mempertimbangkan faktor likuiditas, valuasi perusahaan swasta, dan dinamika pasar modal terkini.
Bukan Sekadar Kaya, Tapi Strategis
Apa yang membuat sosok Larry Ellison begitu menarik bukan hanya nilai kekayaannya, melainkan kemampuannya bertahan dan beradaptasi selama hampir lima dekade di dunia teknologi. Di usia 80 tahun, Ellison tidak hanya aktif di kursi kepemimpinan, tetapi juga terlibat langsung dalam transformasi strategi Oracle menuju teknologi masa depan.
Ketika perusahaan-perusahaan teknologi lain berlomba memperluas lini produk konsumen, Oracle fokus pada membangun kekuatan di balik layar—menyediakan solusi infrastruktur digital untuk perusahaan, institusi pemerintahan, dan startup teknologi besar.
Masuknya Oracle ke dalam industri AI bukan semata-mata ekspansi bisnis, melainkan bagian dari pergeseran global menuju AI-driven enterprise. Ellison melihat peluang besar untuk menggabungkan kekuatan cloud, big data, dan AI dalam satu ekosistem layanan enterprise. Hasilnya kini mulai terlihat dalam bentuk pertumbuhan yang solid dan peningkatan valuasi yang luar biasa.
Pelajaran Bagi Dunia Bisnis dan Investasi
Bagi pelaku bisnis dan investor, cerita Larry Ellison menawarkan banyak pelajaran berharga:
- Transformasi bisnis perlu waktu dan konsistensi. Oracle butuh lebih dari satu dekade untuk keluar dari citra “perusahaan database” dan menjadi pionir cloud-AI enterprise.
- Momentum teknologi harus dibaca dengan tajam. Oracle tidak sekadar ikut tren AI, melainkan membangun struktur dan layanan yang mampu menjadi tulang punggung operasional AI global.
- Kepemimpinan jangka panjang masih relevan. Di era CEO muda dan startup agresif, Larry Ellison membuktikan bahwa visi strategis, pengalaman panjang, dan keberanian mengambil risiko tetap sangat berharga.
Antara Kekayaan dan Pengaruh
Larry Ellison bukan hanya orang kaya, tapi juga tokoh berpengaruh dalam arah perkembangan teknologi dunia. Dengan kekayaan yang menempatkannya di posisi kedua dunia, ia telah membuktikan bahwa inovasi strategis yang dijalankan dengan konsistensi dapat mengalahkan persaingan usia, tren, dan siklus ekonomi.
Oracle mungkin bukan nama yang ramai dibicarakan di media sosial seperti Tesla, Meta, atau Nvidia, namun dalam ekosistem AI global, perusahaan ini telah menjadi fondasi penting. Dan di balik itu semua, berdiri sosok Ellison—seorang miliarder yang memilih untuk tidak pensiun, tetapi terus membangun.