(Business Lounge – Global News) Walgreens Boots Alliance mencatatkan kenaikan penjualan kuartalan yang signifikan, terutama didorong oleh pertumbuhan divisi ritel farmasi di Amerika Serikat. Dalam laporan keuangannya untuk kuartal yang berakhir pada 28 Februari, perusahaan melaporkan penjualan sebesar 38,59 miliar dolar AS, naik dari 37,05 miliar dolar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Kenaikan ini menjadi sinyal bahwa meskipun industri farmasi menghadapi tekanan dari inflasi, perubahan pola belanja konsumen, dan dinamika regulasi, Walgreens berhasil mempertahankan daya tariknya melalui optimalisasi operasional dan ekspansi layanan kesehatan berbasis komunitas.
Dalam siaran pers resmi yang dikutip Bloomberg dan The Wall Street Journal, Chief Executive Officer Tim Wentworth menyatakan bahwa kinerja positif ini merupakan hasil dari investasi strategis perusahaan dalam memperkuat infrastruktur layanan farmasi, memperluas kemitraan dengan penyedia layanan kesehatan, serta mempercepat transformasi digital. “Kami melihat hasil awal dari strategi jangka panjang kami, termasuk integrasi layanan kesehatan primer dan pemanfaatan data pasien untuk meningkatkan efisiensi layanan,” ujarnya.
Walgreens bukan hanya memperluas jumlah gerai atau apotek di AS, tetapi juga mengalihkan fokusnya dari model bisnis ritel tradisional ke arah ekosistem layanan kesehatan terintegrasi. Perusahaan terus berinvestasi dalam akuisisi dan kolaborasi strategis, seperti kepemilikan saham mayoritas dalam VillageMD, sebuah penyedia layanan kesehatan primer yang kini memiliki klinik di ratusan lokasi Walgreens di seluruh negeri. Model ini memungkinkan pasien untuk mendapatkan layanan medis, resep obat, dan layanan lanjutan dalam satu lokasi—sebuah pendekatan yang sangat relevan dalam pascapandemi.
Menurut analisis dari Reuters, strategi ini bertujuan untuk mengubah Walgreens dari sekadar pengecer obat menjadi penyedia layanan kesehatan berbasis komunitas. Hal ini dilakukan dengan mempertimbangkan perubahan perilaku konsumen yang lebih mengutamakan kenyamanan, keterjangkauan, dan keterpaduan dalam mengakses layanan medis. Langkah ini juga merupakan respons terhadap meningkatnya kompetisi dari para pemain non-tradisional seperti Amazon Pharmacy dan CVS Health yang semakin agresif dalam menawarkan layanan kesehatan digital.
Kinerja divisi farmasi ritel AS menjadi kontributor utama pertumbuhan pendapatan Walgreens, meskipun perusahaan juga mencatat adanya tekanan dalam unit internasional, terutama di Inggris dan Eropa, akibat fluktuasi nilai tukar dan perlambatan ekonomi regional. Dalam laporan terpisah oleh CNBC, analis mencatat bahwa permintaan terhadap produk farmasi resep, obat-obatan khusus, dan vaksinasi tetap kuat, terutama di kalangan populasi lansia dan penderita penyakit kronis.
Volume resep yang diproses oleh Walgreens naik 2,4% secara tahunan, mencerminkan tren peningkatan kunjungan pasien dan efektivitas model layanan yang lebih terintegrasi. Selain itu, program loyalitas pelanggan dan peningkatan platform digital Walgreens membantu mempertahankan hubungan dengan pasien, meskipun terjadi penurunan lalu lintas fisik di beberapa lokasi akibat faktor cuaca dan ekonomi.
CEO Tim Wentworth menambahkan bahwa perusahaan juga berhasil menekan biaya operasional melalui inisiatif efisiensi, termasuk automasi logistik dan pengurangan biaya sewa di lokasi dengan performa rendah. “Kami terus menata kembali portofolio aset kami dan berfokus pada area dengan pertumbuhan tinggi,” ungkapnya.
Meski penjualan meningkat, Walgreens masih menghadapi sejumlah risiko signifikan, terutama yang berkaitan dengan regulasi harga obat dan tekanan margin keuntungan. Kebijakan pengendalian harga obat yang mulai diterapkan oleh pemerintah AS melalui Undang-Undang Pengurangan Inflasi (Inflation Reduction Act) menimbulkan kekhawatiran di kalangan pelaku industri farmasi, termasuk perusahaan distribusi seperti Walgreens.
Menurut laporan Financial Times, regulasi ini akan memungkinkan pemerintah menegosiasikan harga obat tertentu dalam program Medicare, yang bisa berdampak pada rantai margin dari produsen ke apotek. Meskipun tujuan utama kebijakan ini adalah untuk menurunkan biaya kesehatan bagi warga lanjut usia, efeknya terhadap struktur keuntungan perusahaan seperti Walgreens belum sepenuhnya dapat diperkirakan.
Selain itu, Walgreens juga masih harus menghadapi potensi dampak hukum dari keterlibatannya dalam krisis opioid. Pada 2022, perusahaan menyepakati penyelesaian senilai 5,7 miliar dolar untuk menyelesaikan gugatan di berbagai negara bagian AS atas peranannya dalam distribusi obat penghilang rasa sakit yang memicu epidemi ketergantungan. Meskipun sebagian besar kewajiban tersebut telah dialokasikan dalam laporan keuangan, ketidakpastian hukum tetap menjadi risiko reputasi jangka panjang.
Pasar menyambut positif laporan keuangan ini. Saham Walgreens sempat menguat sekitar 3% dalam perdagangan awal setelah pengumuman laporan pendapatan, meskipun secara tahunan masih berada dalam tren penurunan seiring tekanan sektor ritel dan kesehatan. Para analis dari Morgan Stanley menyebut laporan ini sebagai “indikasi awal bahwa transformasi Walgreens mulai membuahkan hasil,” meskipun mereka juga mencatat bahwa perusahaan masih memerlukan waktu dan disiplin eksekusi untuk memastikan profitabilitas jangka panjang.
Beberapa investor juga mulai melihat nilai dari diversifikasi model bisnis Walgreens yang tidak lagi tergantung sepenuhnya pada penjualan ritel. Masuknya perusahaan ke sektor layanan kesehatan primer dinilai memiliki potensi margin yang lebih tinggi dan kestabilan arus kas jangka panjang.
Jika dibandingkan dengan kompetitor seperti CVS Health dan Amazon Pharmacy, Walgreens saat ini berada dalam posisi transisi. CVS telah lebih dulu mengintegrasikan layanan asuransi, rumah sakit mini, dan apotek dalam satu jaringan yang luas. Sementara itu, Amazon menawarkan kenyamanan digital dan pengiriman obat dalam waktu singkat, menyasar segmen pelanggan yang tech-savvy.
Namun keunggulan Walgreens terletak pada jangkauan fisik yang luas—lebih dari 8.700 lokasi di seluruh AS—serta kemitraan strategis yang memungkinkan pelayanan tatap muka dalam skala besar. Selain itu, program klinik dalam toko (in-store clinics) seperti VillageMD memberi nilai tambah yang sulit ditiru oleh pesaing digital.
Visi jangka panjang Walgreens tampaknya menjadikan peran farmasi lebih dari sekadar tempat penebusan resep. Dengan membangun ekosistem layanan kesehatan berbasis data, kolaboratif, dan berorientasi pada pasien, perusahaan berusaha menjadi “mitra kesehatan seumur hidup” bagi konsumennya. Ini berarti mengintegrasikan pengelolaan penyakit kronis, telemedisin, vaksinasi, dan dukungan gaya hidup sehat ke dalam satu ekosistem terpadu.
Menurut wawancara Bloomberg TV dengan Chief Financial Officer Manmohan Mahajan, Walgreens juga tengah mengembangkan infrastruktur AI dan data analytics untuk memperkuat kemampuan prediktif dalam manajemen stok, permintaan pasien, dan perawatan berbasis hasil. “Kami percaya bahwa pengelolaan kesehatan berbasis data adalah kunci masa depan layanan farmasi,” jelas Mahajan.
Investasi dalam teknologi juga terlihat dari upaya perusahaan meningkatkan aplikasi mobile dan sistem pemesanan daring yang kini telah mencakup layanan pengantaran resep, konsultasi farmasi virtual, hingga pemantauan kondisi kronis.
Laporan keuangan Walgreens yang terbaru menunjukkan bahwa perusahaan berhasil menjaga pertumbuhan pendapatan di tengah kondisi makroekonomi yang tidak menentu dan tekanan kompetitif yang meningkat. Divisi farmasi ritel AS menjadi motor penggerak utama, tetapi transformasi menyeluruh menuju model layanan kesehatan terpadu adalah narasi jangka panjang yang menjadi taruhan strategis perusahaan.
Meski demikian, sejumlah tantangan tetap mengintai. Tekanan regulasi, fluktuasi margin, serta kompetisi dari pemain ritel dan digital menuntut eksekusi strategi yang disiplin dan inovatif. Keberhasilan Walgreens dalam mentransformasikan dirinya akan sangat bergantung pada kemampuannya menjaga keseimbangan antara profitabilitas jangka pendek dan investasi untuk masa depan.
Namun satu hal yang jelas, Walgreens tidak lagi sekadar apotek. Ia sedang berevolusi menjadi pemain penting dalam ekosistem kesehatan Amerika—dan dunia menatap dengan penuh perhatian.