Candidate Journey: 7 Touchpoint untuk Rekrutmen yang Sukses di Tahun Ini

(Business Lounge Journal – Human Resources)

Bagaimana proses rekrutmen perusahaan Anda pada kuartal pertama di tahun ini? Setiap hari, lowongan pekerjaan bisa saja menerima ratusan lamaran. Namun, data yang dikeluarkan oleh ManpowerGroup Inc. (sebuah perusahaan penyedia SDM asal Amerika Serikat) menunjukkan bahwa kelangkaan talenta justru terus meningkat selama lebih dari satu dekade terakhir. Di sinilah pentingnya menciptakan proses candidate journey yang efisien dan menarik—sebuah solusi yang mungkin bisa menjawab tantangan ini bagi organisasi Anda.

Menurut laporan dari Pinpoint, rata-rata waktu untuk merekrut karyawan mencapai sekitar 31 hari. Ini menunjukkan adanya hambatan dalam alur rekrutmen. Menemukan cara untuk mempercepat pergerakan kandidat di setiap tahap bisa membantu Anda menemukan talenta terbaik sebelum mereka memutuskan untuk mundur.

Beberapa tantangan umum dalam proses yang terlalu panjang meliputi lamanya proses penyaringan lamaran, kesulitan menjadwalkan wawancara, serta terlalu banyak langkah saat memberikan atau menandatangani penawaran kerja.

Kunci membangun candidate journey yang solid adalah mengenali di mana saja potensi hambatannya.

Candidate journey, atau yang juga dikenal sebagai recruitment funnel, adalah serangkaian langkah dan interaksi yang dilalui kandidat selama proses rekrutmen. Umumnya terdiri dari tujuh tahap, dimulai dari saat kandidat pertama kali mengenal perusahaan Anda hingga keputusan menerima atau menolak tawaran kerja.

Dalam beberapa kasus, proses ini juga mencakup tahap onboarding sebagai bagian dari keseluruhan pengalaman rekrutmen.

 

Mengapa Candidate Journey Penting?

Rekrutmen bukan sekadar mengisi posisi kosong. Ini soal membangun kesan pertama, membina hubungan, dan mendorong kesuksesan jangka panjang. Setiap langkah, dari proses melamar hingga onboarding, akan membentuk masa depan perusahaan.

Bagi seorang recruiter, ini lebih dari sekadar tugas. Ini adalah peluang untuk menciptakan dampak nyata—baik bagi kandidat maupun organisasi.

Mengoptimalkan Candidate Journey

Mengoptimalkan candidate journey memberikan berbagai manfaat strategis bagi perusahaan, baik dalam jangka pendek maupun panjang. Salah satu dampak paling nyata adalah peningkatan citra perusahaan. Ketika kandidat merasa dihargai dan diperlakukan dengan profesional sepanjang proses rekrutmen, mereka cenderung memberikan kesan positif terhadap perusahaan, bahkan jika akhirnya tidak menerima tawaran kerja. Pengalaman yang menyenangkan ini mendorong mereka untuk merekomendasikan perusahaan Anda kepada rekan atau jaringan mereka, sehingga memperkuat employer branding dan menciptakan efek word-of-mouth yang positif.

Selain itu, efisiensi proses rekrutmen juga meningkat secara signifikan. Hal-hal yang terlihat sepele, seperti penjadwalan wawancara yang jelas dan cepat, ternyata sangat berpengaruh terhadap persepsi kandidat. Riset menunjukkan bahwa sebanyak 48% kandidat akan enggan melanjutkan proses atau bahkan tidak merekomendasikan perusahaan jika penjadwalan terasa rumit dan tidak profesional. Dengan memperbaiki titik-titik sentuh ini, perusahaan bisa menciptakan pengalaman yang lebih lancar dan menyenangkan bagi semua pihak yang terlibat.

Lebih dari itu, candidate journey yang baik menjadi magnet bagi talenta terbaik. Dalam era persaingan ketat seperti sekarang, kandidat yang berkualitas cenderung memilih perusahaan yang menunjukkan keseriusan dan penghargaan terhadap waktu, kemampuan, serta potensi mereka. Ketika proses rekrutmen ditata dengan cermat dan transparan, kandidat akan merasa lebih yakin bahwa perusahaan tersebut adalah tempat yang tepat untuk tumbuh dan berkontribusi.

Tak kalah penting, optimasi perjalanan kandidat juga membantu perusahaan menekan biaya rekrutmen. Proses yang berbelit-belit dan tidak efisien sering kali menyebabkan kandidat terbaik mengundurkan diri sebelum akhir proses, yang berarti perusahaan harus mengulang pencarian dari awal. Dengan mempercepat dan memperlancar setiap tahap perjalanan kandidat, perusahaan dapat menemukan orang yang tepat lebih cepat dan dengan biaya yang lebih rendah.

Tujuh Touchpoint (Titik Sentuh) dalam Candidate Journey dan Cara Mengoptimalkannya

Reputasi perusahaan Anda terbentuk dari tujuh momen penting—terlepas dari Anda memperhatikannya atau tidak. Berikut adalah tujuh touchpoint utama dalam candidate journey lengkap dengan contoh dan tips optimalisasi:

1.Awareness (Kesadaran)

  • Saat pertama kali kandidat mengenal perusahaan Anda.
  • Optimalkan melalui: branding yang kuat, kehadiran aktif di media sosial, dan halaman karier yang informatif.

2. Attraction (Ketertarikan)

  • Kandidat mempertimbangkan apakah ingin melamar.
  • Optimalkan dengan: deskripsi pekerjaan yang transparan, menampilkan nilai perusahaan, dan pendekatan interaktif seperti tur kantor atau sesi Q&A.

3. Interest (Minat)

  • Kandidat menggali lebih dalam tentang perusahaan dan posisinya.
  • Strategi: berikan konten personalisasi, FAQ kandidat, dan kesempatan ngobrol santai dengan tim.4. Applying (Melamar)
  • Kandidat mulai mengisi aplikasi.
  • Tips: buat prosesnya sesederhana mungkin, gunakan fitur autofill, dan komunikasi yang cepat serta jelas.5. Evaluating (Penyaringan)
  • Tim HR menyeleksi lamaran.
  • Kunci sukses: gunakan metode objektif, alat assessment digital, dan komunikasi terbuka.6. Interviewing (Wawancara)
  • Momen penting untuk saling menilai kecocokan.
  • Gunakan wawancara terstruktur, beri panduan kepada kandidat, dan latih interviewer untuk pengalaman yang profesional.7. Hiring (Perekrutan)
  • Tahap akhir, penandatanganan kontrak, dan preboarding.
  • Pastikan onboarding dimulai segera, permudah proses tanda tangan, dan sediakan checklist preboarding.

Sekarang, mari kita coba untuk membuat Peta Candidate Journey

Sebelum mengoptimalkan tujuh titik sentuh di atas, sebaiknya Anda mulai dengan memetakan candidate journey terlebih dahulu. Berikut langkah-langkahnya:

  1. Buat kandidat persona: Kenali siapa target kandidat Anda.
  2. Peta tahapan journey: Dari awareness hingga onboarding.
  3. Identifikasi channel dan touchpoint utama: Evaluasi efektivitasnya.
  4. Kumpulkan feedback: Lewat survei atau wawancara keluar.
  5. Temukan bottleneck: Perbaiki hambatan lewat data dan teknologi.
  6. Iterasi dan kembangkan: Kandidat journey harus terus disesuaikan dan diukur efektivitasnya.

Pada intinya, brand perusahaan Anda dimulai sebelum interaksi pertama dengan kandidat. Bangun citra yang kuat lewat nilai perusahaan, kisah karyawan, dan komunikasi aktif di media digital. Hapus hambatan rekrutmen, dan biarkan talenta terbaik mengalir secara alami ke pipeline Anda.