(Business Lounge Journal – Global News)
Johnson & Johnson melaporkan pendapatan dan laba kuartalan yang lebih baik dari perkiraan, didorong oleh penjualan obat kanker dan beberapa perangkat medis yang lebih tinggi. Meskipun hasil yang kuat ini, saham perusahaan turun 1,9% pada hari Rabu minggu lalu setelah J&J menurunkan target penjualannya untuk tahun 2025. Perusahaan perawatan kesehatan global tersebut menghadapi beberapa tantangan dalam tahun ini, termasuk pengaruh negatif dari dolar yang lebih kuat, yang mengurangi pendapatan J&J di pasar internasional, serta perubahan kebijakan dalam manfaat obat Medicare yang mempengaruhi distribusi produk mereka di AS.
Laba kuartalan yang disesuaikan mengalami penurunan 11% menjadi $2,04 per saham, meskipun angka ini masih lebih baik dari perkiraan analis yang sebesar $1,99 per saham. Penjualan juga tercatat naik 5% menjadi $22,52 miliar, sedikit lebih tinggi dari estimasi Wall Street yang sebesar $22,45 miliar. Untuk tahun penuh 2025, J&J mengharapkan laba yang disesuaikan hingga $10,70 per saham, mengalahkan ekspektasi konsensus yang lebih rendah. Namun, perusahaan memperkirakan penjualan tahunan mencapai sekitar $90 miliar, sedikit di bawah perkiraan analis yang sebesar $91,04 miliar.
Kepala Keuangan J&J, Joseph Wolk, menjelaskan bahwa dampak dari dolar yang lebih kuat memberi tekanan pada prospek pendapatan perusahaan di tahun 2025, yang tampaknya tidak sepenuhnya diperhitungkan oleh beberapa analis dalam perkiraan mereka. Salah satu tantangan signifikan yang dihadapi perusahaan adalah hilangnya perlindungan paten untuk obat terlaris mereka, Stelara, yang menyebabkan adanya penurunan dalam pendapatan dari produk tersebut.
Selain itu, J&J menghadapi tantangan dari perlambatan ekonomi di Tiongkok, salah satu pasar terbesar mereka, serta perubahan desain manfaat obat Medicare Bagian D, yang memengaruhi distribusi produk obat resep. Perubahan kebijakan ini juga menyebabkan ketidakpastian mengenai pertumbuhan jangka panjang bagi perusahaan.
Namun, meskipun menghadapi tantangan tersebut, J&J terus menunjukkan kekuatan dalam segmen-segmen kunci seperti perawatan kanker dan inovasi dalam perangkat medis. Mereka juga melanjutkan fokus pada portofolio produk yang dapat mendorong pertumbuhan jangka panjang, seperti vaksin, produk kesehatan konsumen, dan teknologi medis yang semakin berkembang.
J&J tetap optimis dengan prospek masa depan mereka, meskipun mereka mengakui bahwa lingkungan ekonomi dan peraturan yang berubah dapat memberikan dampak signifikan terhadap kinerja perusahaan dalam beberapa tahun mendatang. Ke depan, mereka berencana untuk terus beradaptasi dengan perubahan pasar dan kebijakan untuk menjaga posisi mereka sebagai pemimpin industri perawatan kesehatan global.