(Business Lounge Journal – Medicine)
Steak memiliki sejarah yang panjang dan berasal dari berbagai budaya di dunia. Akar kata “steak” berasal dari bahasa Skandinavia kuno, “steik”, yang merujuk pada potongan daging yang dibakar atau dipanggang. Konsumsi daging panggang atau bakar telah ada sejak zaman prasejarah, ketika manusia purba mulai memasak daging menggunakan api. Pada abad pertengahan di Eropa, steak mulai dikenal sebagai hidangan daging yang dipotong tipis dan dimasak cepat. Pada abad ke-19, steak semakin populer di Amerika Serikat seiring dengan perkembangan peternakan sapi. Teknik memasak steak medium rare (setengah matang) juga mulai berkembang pada abad ke-19 untuk mempertahankan kelembutan dan nutrisi daging.
Masuknya Steak ke Indonesia
Steak pertama kali masuk ke Indonesia pada masa penjajahan Belanda di abad ke-19. Orang-orang Belanda yang tinggal di Indonesia pada masa itu mulai memperkenalkan hidangan steak.
Selain itu, pengaruh budaya Eropa lainnya, seperti restoran dan hotel-hotel berbintang, juga memperkenalkan steak di Indonesia. Seiring dengan waktu, steak semakin populer dan diadaptasi dengan bumbu-bumbu khas Indonesia. Saat ini, steak telah menjadi salah satu hidangan daging yang sangat digemari di Indonesia, baik di restoran-restoran maupun di rumah tangga. Kini steak semakin populer seiring dengan perkembangan kuliner di Indonesia.
Jenis-Jenis Daging Sapi
Sebagai penggemar steak, Anda perlu mengetahui sedikit apa saja jenis daging sapi yang dapat dinikmati. Beberapa jenis daging sapi adalah sebagai berikut:
- Daging sapi segar (fresh beef): Daging dari sapi dengan usia kurang dari 2 tahun.
- Daging sapi kerbung (beef brisket): Daging dari bagian dada dan perut sapi.
- Daging sapi has dalam (tenderloin): Daging yang paling lembut dan empuk.
- Daging sapi has luar (strip loin): Daging yang berasal dari bagian punggung.
- Daging sapi sandung lamur (ribeye): Daging yang berasal dari bagian rusuk.
Daging sapi tenderloin, strip loin, ribeye, dan top sirloin merupakan jenis-jenis daging sapi yang paling populer untuk dijadikan steak di berbagai restoran dan rumah tangga.
Nutrisi dalam Daging Sapi
Daging sapi kaya akan protein berkualitas tinggi, vitamin B12, zat besi, dan seng. Daging sapi juga mengandung asam lemak jenuh yang cukup tinggi, sehingga dapat meningkatkan kadar kolesterol. Namun jangan lupa, daging sapi juga menjadi sumber asam urat utama karena mengandung purin yang tinggi. Purin akan diubah menjadi asam urat dalam tubuh.Bagi Anda yang sudah terkena asam urat, hindari makan steak atau olahan daging sapi lainnya sebab konsumsi daging sapi yang berlebihan dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah, terutama bagi mereka yang rentan terhadap asam urat.
Apakah Steak Sehat?
Steak dapat menjadi pilihan yang sehat jika diolah dengan benar. Steak medium rare (setengah matang) lebih direkomendasikan daripada well done (matang sempurna). Steak medium rare masih mempertahankan kelembutan dan nutrisi daging, sedangkan well done cenderung lebih kering dan keras. Namun, bagi mereka yang rentan asam urat, jika ingin makan steak, tetap disarankan untuk sebaiknya membatasi konsumsi steak.
Jadi secara umum, daging sapi dapat menjadi sumber protein yang baik, namun perlu diperhatikan cara pengolahannya agar tetap sehat dan tidak berlebihan konsumsinya, terutama bagi mereka yang rentan terhadap asam urat.