Norovirus, Tidak Perlu Dikuatirkan untuk Tahun 2025 di Indonesia

(Business Lounge Journal – Medicine) 

Kasus penyakit ini khususnya meningkat di Amerika Serikat, dan menurut data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), ada peningkatan signifikan pada individu yang terkena dampak dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) ada  91 kasus norovirus telah dilaporkan di Amerika Serikat hanya dalam seminggu terakhir di akhir tahun 2024. Itu sebabnya masyarakat Amerika diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap virus ini. Namun tentu kondisi terkait musim dan pastinya tidak sama dengan di Indonesia.

Norovirus Apakah Itu?

Norovirus dikenal sebagai penyebab utama gastroenteritis akut (radang lambung dan usus), dan meskipun biasanya tidak berbahaya bagi orang dewasa yang sehat, bisa menjadi berbahaya bagi kelompok berisiko tinggi seperti anak-anak, lansia, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.  Penyakit ini juga dikenal sebagai flu perut, atau keracunan makanan.

Berbahayakah untuk tahun 2025?

Norovirus secara umum bukanlah ancaman besar untuk kesehatan publik seperti pandemi karena biasanya sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari. Namun, karena sifatnya yang sangat menular, ia bisa menyebabkan wabah di lingkungan yang padat seperti sekolah, rumah sakit, atau kapal pesiar. Tidak ada informasi spesifik yang menunjukkan bahwa norovirus akan menjadi lebih berbahaya pada tahun 2025, tapi penyebarannya bisa terjadi sewaktu-waktu tergantung pada kondisi sanitasi dan kesehatan masyarakat.

Norovirus memang  dapat merebak kapan saja karena sifatnya yang menular melalui makanan, air, atau kontak langsung. Tidak ada data spesifik yang tersedia untuk prediksi pasti tentang merebaknya norovirus di tahun 2025, tetapi sejarah menunjukkan bahwa wabah bisa terjadi di musim dingin atau di tempat dengan kondisi sanitasi yang kurang baik. Dengan tidak adanya musim dingin di Indonesia, Norovirus memang kurang berpotensi merebak hebat.

Tidak ada  data spesifik tentang jumlah kasus Norovirus di Indonesia selama tahun 2024. Masyarakat nampaknya juga belum mengenali gejala Norovirus. Di Indonesia pastinya infeksi ini sering kali tidak dilaporkan karena banyak kasus yang ringan dan sembuh sendiri tanpa perlu perawatan medis.

Gejala Norovirus

Penyakit ini terutama menyebabkan gejala-gejala berikut:

  • Muntah parah
  • Mual
  • Diare encer
  • Nyeri tubuh
  • Sakit kepala
  • Demam
  • Kelelahan

Virus ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang hebat, dengan episode muntah dan diare yang sering sepanjang hari. Dehidrasi merupakan komplikasi yang umum, terutama pada anak-anak, orang tua, dan mereka yang memiliki kondisi kesehatan yang sudah ada sebelumnya.

Gejala infeksi biasanya muncul antara 12 dan 48 jam setelah kontak awal dengan virus dan dapat berlangsung selama 1 hingga 3 hari. Meskipun gejalanya dapat hilang, virus dapat terus menular melalui tinja selama beberapa minggu. Pada individu dengan kondisi medis yang buruk, periode penularan ini dapat berlangsung selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan.

Bagaimana Norovirus Ditularkan?

Virus ini menyebar melalui cara-cara berikut:

  • Mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi
  • Menyentuh permukaan atau benda yang terkontaminasi
  • Kontak langsung dengan orang yang terinfeksi

Norovirus sangat menular, karena hanya 10 partikel virus saja sudah cukup untuk menyebabkan infeksi. Orang yang terinfeksi dapat menularkan virus sejak timbulnya gejala hingga jangka waktu mulai dari 3 hari hingga 2 minggu setelah pemulihan.

Virus ini mudah menyebar di ruang tertutup dan memiliki daya tahan yang luar biasa, bertahan hidup dalam jangka waktu lama di lingkungan, menoleransi suhu di bawah nol dan panas hingga 60°C.

Makanan Apa yang Menyebabkan Norovirus?

Makanan yang umumnya dikaitkan dengan wabah penyakit ini meliputi tiram, kerang, selada, dan sayuran lain yang dikonsumsi mentah dan telah diairi dengan air yang tidak diolah.

Pengobatan untuk Norovirus

Tidak ada pengobatan khusus untuk virus ini, jadi dianjurkan untuk fokus pada meredakan gejala dan mencegah dehidrasi, yang dapat dicapai dengan minum cairan. Dalam kasus yang lebih parah, cairan infus mungkin diperlukan.

Untuk mencegah penularan penyakit ini, lakukanlah langkah di bawah ini:

  • Cuci tangan sesering mungkin dengan sabun dan air, terutama setelah menggunakan kamar mandi dan sebelum menyiapkan makanan.
  • Cuci buah dan sayuran secara menyeluruh sebelum mengonsumsinya.
  • Masak makanan, terutama makanan laut, dengan benar.
  • Disinfeksi permukaan yang terkontaminasi dengan larutan pemutih.