(Business Lounge Journal – Human Resources)
Employee turnover adalah tingkat perputaran atau pergantian karyawan di suatu perusahaan dalam periode tertentu. Turnover dapat terjadi karena karyawan mengundurkan diri, pensiun, atau diberhentikan oleh perusahaan. Biasanya memasuki tahun yang baru, banyak karyawan ingin mencoba karir di tempat lain.
Tingkat turnover yang tinggi dapat berkaitan dengan karakteristik generasi tertentu, seperti generasi Z dan milenial. Generasi Z atau iGeneration adalah generasi yang lahir pada tahun 1997 hingga 2012. Mereka adalah generasi yang tumbuh besar dengan teknologi digital dan akses internet yang luas sejak kecil. Sedangkan generasi milenial atau generasi Y adalah generasi yang lahir pada rentang tahun 1981 hingga 1996. Mereka adalah generasi yang menjadi dewasa di awal abad ke-21 atau di milenium baru, sehingga disebut sebagai generasi milenial.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa generasi Z dan milenial cenderung kurang loyal terhadap perusahaan tempat mereka bekerja dan lebih memilih untuk pindah ke perusahaan lain untuk meningkatkan karir mereka. Penelitian yang terkait hal ini adalah:
- Penelitian dari Gallup (2016) menemukan bahwa 21% karyawan generasi Z dan 60% karyawan generasi milenial aktif mencari pekerjaan baru, meskipun mereka sudah bekerja di tempat saat ini. Ini mengindikasikan tingkat loyalitas yang lebih rendah dibandingkan generasi sebelumnya.
- Studi dari Deloitte (2016) menunjukkan bahwa 66% generasi milenial berencana untuk meninggalkan perusahaan mereka dalam 5 tahun ke depan. Hal ini terkait dengan keinginan mereka untuk terus berkembang dan mencari peluang baru.
- Menurut penelitian PwC (2011), generasi millenial lebih mementingkan keseimbangan kehidupan pribadi dan pekerjaan, serta mencari pekerjaan yang bermakna dan memberikan dampak positif. Mereka cenderung kurang loyal terhadap perusahaan jika tidak dapat memenuhi ekspektasi tersebut.
Beberapa faktor yang membuat generasi Z dan milenial kurang loyal, antara lain:
- Orientasi karir yang lebih individualistis dan berorientasi pada pengembangan diri
- Keinginan untuk mendapatkan tantangan, variasi, dan pertumbuhan dalam pekerjaan
- Ekspektasi terhadap lingkungan kerja yang lebih fleksibel dan kolaboratif
- Prioritas mencari makna dan tujuan dalam pekerjaan, bukan hanya gaji dan benefit
Secara umum, generasi Z dan milenial memandang karir dan pekerjaan sebagai bagian dari perjalanan hidup mereka, bukan sesuatu yang statis. Mereka lebih terbuka untuk terus mencari kesempatan baru yang dapat memenuhi aspirasi dan tujuan pribadi mereka.
Untuk itu Perusahaan perlu melakukan manajemen employee turnover. Manajemen yang efektif sangat penting bagi perusahaan. Berikut 10 langkah yang dapat dilakukan untuk mengelola turnover:
- Menganalisa pola dan alasan turnover karyawan
- Menetapkan target turnover yang dapat diterima
- Memperkuat proses rekrutmen dan seleksi
- Menyediakan onboarding dan pelatihan yang baik untuk karyawan baru
- Menerapkan sistem kompensasi dan benefit yang kompetitif
- Memprioritaskan pengembangan karir dan program pelatihan
- Membangun budaya organisasi yang positif dan mendukung
- Memastikan gaya kepemimpinan yang efektif dan mendukung
- Melakukan survei kepuasan kerja karyawan secara berkala
- Menindaklanjuti dan memperbaiki faktor-faktor penyebab turnover
Dengan menerapkan manajemen employee turnover yang baik, perusahaan dapat mempertahankan karyawan terbaiknya, meningkatkan produktivitas, dan mendukung pertumbuhan jangka panjang.