Presiden Jokowi Dalam Pidatonya di APEC Beijing

(Business Loung – News & Insight) Presiden Joko Widodo mendapatkan kesempatan untuk membawakan presentasi dalam Bahasa Inggris di hadapan para peserta APEC CEO Summit di Beijing pada Senin (10/11). Dengan jelas berkali-kali Presiden Jokowi mengatakan bahwa ini adalah kesempatan untuk berinvestasi di Indonesia.

Diawali dengan menyatakan kegembiraannya, Presiden Jokowi mengapresiasi kehadiran para CEO pada kesempatan presentasi yangdibawakannya. DI hadapan semua peserta, Presiden Jokowi sempat mengatakan bahwa latar belakangnya adalah seorang pengusaha. Itulah sebab nya sangat tepat baginya untuk berbicara mengenai bisnis dan investasi.

Presiden Jokowi memaparkan latar belakang Negara Indonesia yang memiliki 246,6 juta penduduk dengan gambaran panjang dari London, UK ke Istanbul, Turki dan terdiri dari lebih 17000 pulau. Pemaparannya ini akan memberikan gambaran bagi para CEO yang hadir bahwa betapa besarnya dan luasnya Indonesia. Tanpa ragu-ragu Presiden Jokowi mengatakan bahwa anggaran pembangunan yang dimiliki Pemerintah Indonesia sangat terbatas (US$ 167,4 miliar). Apalagi terdapat di dalamnya subsidi BBM (US$ 27 miliar) yang cukup tinggi yang sedang dirancangkan untuk dialokasikan kepada beberapa sektor. Indonesia sedang mengubah subsidi BBM-nya dari consumption menjadi productivity.

Beberapa sektor yang menjadi sasaran pengalihan subsidi BBM adalah:

1. Pertanian dalam bentuk benih, pupuk, dan irigasi.

2. Memberikan subsidi kepada nelayan untuk dapat memiliki perahu motor, alat pendingin sehingga akan meningkatkan pendapatan nelayan.

3. Small, medium & Micro enterprises di desa-desa. Hal ini jelas akan meningkatkan pendapatan masyarakat pedesaan.

4. Kesehatan dan pendidikan

5. Infrastruktur

– Pemerintah Indonesia merencanakan akan membangun 24 pelabuhan dan pelabuhan laut dalam. Presiden Jokowi tidak lupa menunjukkan Pelabuhan Tanjung Priuk yang saat ini dimiliki oleh Jakarta. Maka kepada para CEO, Presiden Jokowi membukan kesempatan untuk berinvestasi membangun pelabuhan di Pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

– Jalur kereta api. Saat ini hanya Pulau Jawa yang memiliki jalur-jalur kereta api. Pemerintah membuka kesempatan para investor untuk membangun jalur kereta api di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.

– Mass transportation yang ditargetkan untuk dibangun pada 6 kota besar di Indonesia, yaitu Jakarta, Medan, Makasar, Semarang, Bandung, dan Surabaya.

– Maritime Agenda meliputi pembangunan tol laut sehingga biaya transportasi dapat menjadi lebih rendah dan efisien. Tol laut ini akan dibangun dari Barat hingga ke Timur. Tol laut ini kemudian dapat diakses baik oleh kapal kecil maupun kapal besar.

Sebagai contoh permasalahan, Presiden Jokowi memberikan contoh harga 1 sack semen di Jawa seharga US$6 tetapi di Papua dapat mencapai 25kali lipat (US$ 150). Pemerintah Indonesia berharap dengan adanya sea toll maka harga semen di seluruh pulau di Indonesia akan sama.

– Listrik dengan target daya sebesar 35 ribu megawatt yang sangat dibutuhkan oleh industri, pabrik dan beberapa proyek lainnya.

Dalam presentasinya, Presiden Jokowi juga menjamin kemudahan di dalam perijinan dan pembebasan lahan. Hal ini dikarenakan banyaknya investor yang mengeluh mendapatkan kesulitan dalam pembebasan lahan.  Presiden Jokowi kembali memberikan contoh kasus pembebasan lahan pada proyek outer ringroad di Jakarta ketika ia masih menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta. Proyek ini telah berlangsung sejak 15 tahun yang lalu namun terhenti pada 8 tahun yang lalu tersangkut masalah pembebasan lahan. Presiden Jokowi pun menampilkan sebuah foto yang menggambarkan sebuah pertemuan antara Jokowi dan perwakilan 143 keluarga yang menolak kompensasi atas pembebasan lahannya. Ketika Jokowi menunjuk fotonya, para CEO pun memberikan tepuk tangan. Kesepakan akhirnya terjadi setelah 4 kali pertemuan sehingga Jakarta outer ringroad pun telah dapat beroperasi sejak 7 bulan yang lalu.

Mengakhiri presentasinya Presiden Jokowi menyatakan bahwa Pemerintah Indonesia menanti kedatangan para CEO untuk berinvetasi di Indonesia.

uthe/Journalist/VMN/BL
Editor: Ruth Berliana
Image: Antara

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x