Bekal

Ga Doyan Makan? Kok Bisa?

(Business Lounge Journal – Medicine)

Pernah lihat orang yang sulit menikmati makanan? Seperti menderita kalau disuruh makan. Apakah kondisi ini normal? Tentu tidak, normalnya adalah manusia butuh makan dan menyukai makan.

Ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan seseorang tidak suka makan, seperti misalnya:

  1. Gangguan makan: Gangguan makan seperti anoreksia nervosa atau makan berlebihan dapat menyebabkan ketidakminatan terhadap makanan.
  2. Gangguan pencernaan: Beberapa gangguan seperti sakit maag, GERD (gastroesophageal reflux disease), atau intoleransi makanan tertentu dapat membuat seseorang menghindari makanan.
  3. Depresi atau kecemasan: Kondisi mental seperti depresi atau kecemasan dapat mengurangi nafsu makan.

Meskipun manusia bisa bertahan hidup hanya dengan jajanan, tetapi ini tidak dianjurkan. Makanan pokok seperti nasi menyediakan zat gizi penting seperti karbohidrat kompleks, serat, protein, dan vitamin B. Jajanan biasanya kaya akan gula, garam, dan lemak yang tidak seimbang. Makanan pokok lebih penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian.

Tidak semua jajanan tidak bernutrisi tinggi. Beberapa jajanan yang dapat dianggap bernutrisi tinggi antara lain:

  1. Buah dengan selai kacang: Kombinasi buah segar dengan selai kacang memberikan kandungan serat, protein, dan vitamin yang baik.
  2. Yogurt: Yogurt rendah lemak mengandung probiotik, kalsium, dan protein.
  3. Smoothie buah-buahan: Smoothie yang dibuat dengan buah-buahan segar dan yogurt dapat menjadi pilihan yang baik untuk nutrisi.

Kelainan makan seperti Pica adalah kondisi dimana seseorang mengonsumsi benda-benda yang tidak biasa dimakan seperti kertas, rambut, atau tanah. Sementara itu, bulimia adalah gangguan makan yang ditandai dengan siklus makan berlebihan disusul dengan tindakan memuntahkan makanan atau menggunakan pencahar untuk mengatasi perasaan bersalah.

Ada beberapa kelainan makan lainnya seperti anoreksia nervosa (ketakutan akan kegemukan dan keinginan untuk menurunkan berat badan secara ekstrem) dan binge eating disorder (makan berlebihan tanpa tindakan memuntahkan makanan). Konsultasikan dengan dokter jika mengalami masalah makan yang berkepanjangan, berat badan ekstrem yang tidak normal, atau masalah kesehatan terkait makan.

Lalu bagaimana dengan Picky Eater?
Picky eater merujuk pada orang yang sangat selektif dalam makanan yang mereka konsumsi, biasanya mereka menolak atau enggan makan makanan tertentu. Orang yang picky eater biasanya memiliki preferensi makanan yang terbatas dan sulit untuk mencoba makanan baru.

Penyebab picky eater bisa bervariasi. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi termasuk faktor genetik, faktor lingkungan, pengalaman pemakanan yang buruk, kecenderungan sensory processing yang sensitif terhadap rasa dan tekstur makanan, tekanan saat makanan dikonsumsi, atau kejadian traumatis terkait makanan.

Picky eater tidak hanya terjadi pada anak-anak, tetapi juga dapat dialami oleh remaja atau orang dewasa. Namun, pada umumnya biasanya mulai terlihat sejak masa kanak-kanak dan sering kali berkurang atau hilang seiring pertumbuhan dan perkembangan anak.

Untuk membantu orang yang picky eater, beberapa tindakan yang dapat dilakukan antara lain:

1. Berikan pilihan: Berikan pilihan makanan yang lebih luas untuk dipilih, tetapi tetap dalam batas yang sehat. Hal ini dapat membantu mengembangkan keberanian untuk mencoba makanan baru.

2. Bagi anak-anak jadikan makanan menarik: Hiasi makanan dengan cara yang menarik, misalnya dengan menggunakan wadah berbentuk lucu atau mengatur makanan dalam bentuk gambar yang menarik.

3. Libatkan anak dalam persiapan makanan: Ajak anak untuk membantu dalam memilih dan menyiapkan makanan. Dengan melibatkan mereka dalam proses ini, mereka akan merasa lebih tertarik dan mungkin lebih terbuka untuk mencoba makanan yang dipersiapkan.

4. Jaga suasana makan yang menyenangkan: Upayakan agar situasi makan menjadi menyenangkan dan bersahabat. Hindari memberikan tekanan atau kecaman terkait makanan. Ciptakan atmosfer santai saat makan bersama keluarga.

5. Berikan contoh yang baik sebab perilaku orang dewasa juga dapat mempengaruhi perilaku makan anak. Coba tunjukkan sikap terbuka dan positif terhadap makanan baru dengan contoh yang baik.

Apabila masalah picky eater terus berlanjut atau menyebabkan masalah kesehatan, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan saran dan bantuan yang lebih lanjut.