(Business Lounge Journal – General Management) Berita dukacita datang dari Swedia pada awal minggu ini. Ingvar Kamprad, pendiri IKEA baru saja tutup usia di usianya yang ke-91. Sepertinya tidak ada salahnya jika kita kembali mengulas dan mempelajari apa sih yang ia lakukan sehingga dapat mencapai kesuksesan yang mendunia. Ingvar Kamprad bisa dikatakan membangun raksasa furniture IKEA seorang diri dengan memulainya dari sebuah toko kecil di sebuah pedesaan di Swedia. Kejeniusan Kamprad yang mengatakan bahwa kesederhanaan adalah sebuah kebajikan (Simplicity is a Virtue), benar-benar menghantarkannya pada kesuksesan IKEA.
Pesan sederhananya itu ternyata memiliki kekuatan yang besar untuk IKEA terus melakukan ekspansi. Merambah Negara-negara di Eropa Utara dan melipatgandakan jumlah karyawannya. Hal ini dapat dikatakan menjadi bagian dari sejarah perjalanan bisnis di Swedia bahkan merupakan ekspansi dan prestasi yang tak tertandingi. IKEA tetap merupakan kisah sukses terbesar dan terpanjang di zaman modern di Swedia bahkan di seluruh dunia.
Katalog sebagai sebuah janji – siklus 3 tahunan
Bagaikan sebuah mesin, IKEA selalu memproduksi apa yang menjadi keinginan pelanggannya. IKEA benar-benar memikirkan nilai-nilai bagaimana sepotong kayu di hutan dapat diproduksi hingga sampai di tangan pelanggan sesuai dengan yang diinginkan mereka. Karena itu IKEA memiliki 11 bagian yang akan bekerja dalam siklus tiga tahunan, yaitu apa yang dilakukan pada tahun ini, pada tahun yang akan datang, serta dua tahun kemudian.
Mereka yang mengerjakan fokus pada tahun ini akan menaruh perhatiannya pada apa yang ditawarkan IKEA di dalam katalog. Mengapa katalog? Bagi IKEA, katalog merupakan sebuah janji yang dibuat oleh IKEA kepada pelanggannya. Pada waktu yang bersamaan, mereka yang memiliki fokus pada perencanaan tahun depan untuk mempersiapkan produk-produk baru yang akan dimasukkan pada katalog berikutnya. Rencana demi rencana untuk tahun-tahun berikutnya selalu dimulai pada tahun berjalan bukan memulainya pada awal tahun mendatang, dan semuanya terhubung, terkoordinasi, dan berlangsung efisien seperti jarum jam yang senantiasa berdetak.
Fokus pada strategi yang ketiga
Sebenarnya hanya ada tiga cara bagi perusahaan – terlepas dari apapun produknya – untuk bersaing dengan pesaing lainnya di pasar yang sama. Entah membuat produk yang lebih murah daripada pesaing atau membuat produk yang lebih baik atau berbeda dalam beberapa hal, atau membuat produk yang lebih murah dan lebih baik. IKEA pun memutuskan untuk fokus pada strategi yang ketiga sejak awalnya.
Hal ini berarti bahwa IKEA menaruh perhatian pada harga dan volumenya. Ini merupakan bagian yang penting untuk IKEA dapat bertumbuh dan melakukan ekspansi. Kelihatannya sederhana, tetapi ini merupakan sebuah ide yang brilian. IKEA membuat sebuah kesepakatan dengan para supliernya untuk mendapatkan material dalam volume yang cukup besar sehingga tentu saja menekan harga menjadi lebih murah. Dengan demikian diharapkan pada tahun depan akan memperoleh pesanan yang lebih meningkat. Semua yang berlangsung di kemudian hari kelak, yang menjadi masa depan IKEA, telah dipikirkan Kamprad sejak awalnya.
Memiliki jaringan suplier
Kini IKEA dapat dikatakan memiliki apa yang tidak dimiliki oleh para pesaingnya – pemasok pada sekitar 70 negara di seluruh belahan dunia yang terdiri dari sekitar 1.400 perusahaan. Sebuah jaringan supplier telah dibangun untuk mendukung proses bisnis jual beli IKEA. Masalah kualitas produk dan konsistensi terhadap pesanan adalah dua hal yang terus digaungkan dan seluruh supplier ini terhubung dengan IKEA melalui sebuah perjanjian jangka panjang yang sangat mempengaruhi bagaimana IKEA menetapkan besarnya harga. Secara normal, besarnya pesanan IKEA akan membuat IKEA dapat menciptakan produk-produk dengan harga yang bersaing dari para kompetitornya.
Patut diakui bahwa Ingvard Kamprad telah berhasil membangun IKEA, menciptakan banyak lapangan pekerjaan, serta stabilitas ekonomi bagi orang-orang di seluruh dunia.
Citra/VMN/BLJ/Contributor