(Business Lounge Journal – Global News) Jepang telah memperkenalkan rancangan resolusi kepada komite Majelis Umum PBB yang bertujuan untuk menetapkan tanggal 5 November sebagai Hari Tsunami Dunia untuk meningkatkan kesadaran akan adanya ancaman yang ditimbulkan oleh gelombang laut seismik di seluruh dunia, demikian seperti dilansir oleh Japantoday.
Sekitar 60 negara, sebagian besar dari Asia dan Afrika dan negara-negara pulau, telah menandatangani sebagai co-sponsor pada dokumen, yang disampaikan pada Komite Kedua pada isu-isu ekonomi dan keuangan.
Salah satau peristiwa yang tidak dapat dilupakan adalah bagian bagian timur Jepang hancur oleh gelombang tsunami setelah gempa berkekuatan 9sr melanda lepas pantainya, pada tanggal 11 Maret 2011. Itulah sebabnya Jepang menetapkan 5 November sebagai hari tsunami dan kesiapsiagaan bencana.
Daftar tsunami besar yang melanda pada masa lalu, juga termasuk melanda Peru, Chile, dan negara pesisir Samudera Hindia. Rancangan resolusi menekankan bahwa “tsunami telah merenggut banyak nyawa dan menyebabkan kerusakan luar biasa dan merupakan tantangan umum bagi banyak negara. ”
Rancangan resolusi mencatat pentingnya kesiapsiagaan bencana dan peringatan dini, dan mengutip kisah seorang warga Jepang di abad ke-19 yang memperingatkan tetangganya tentang tsunami dengan membakar berkas gandum berasnya. Peristiwa ini dikatakan telah terjadi pada tanggal 5 November 1854 sehingga menjadi latar belakang dipilihnya tanggal itu sebagai hari kesiapsiagaan bencana di Jepang.
Dokumen tersebut juga menyebutkan Deklarasi Sendai dan Kerangka Sendai Pengurangan Risiko Bencana yang diadopsi pada konferensi PBB diadakan pada bulan Maret di Jepang, menggarisbawahi bahwa “pemahaman risiko bencana untuk pencegahan dan mitigasi” adalah salah satu prioritas untuk tindakan.
nancy/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana
Image : Antara