Munculnya Kasus Pertama, Akankah Tetap Kembali ke Fukushima?

(Business Lounge – Global News) Baru saja dikabarkan bagaimana para penduduk yang pernah dievakuasi dari Fukushima empat tahun yang lalu mulai mencoba untuk kembali ke kota mereka, sebuah kabar kurang menyenangkan diberitakan tentang seorang mantan pekerja pabrik nuklir Fukushima yang didiagnosa terkena penyakit kanker. Hal ini jelas membuat upaya mengembalikan kembali penduduk Fukushima akan menjadi topik yang akan diperbincangkan kembali, demikian seperti dilansir oleh Japan today. (Baca: Bencana Nuklir Fukushima: Setelah 4 Tahun Berlalu).

Mantan Pekerja Pabrik Nuklir Fukushima Didiagnosa Leukimia

Pada Selasa (20/10) seperti dikabarkan Japan today bagaimana seorang mantan pekerja pabrik nuklir Fukushima Daiichi telah didiagnosis kanker dan untuk pertama kalinya juga penyakit ini dikaitkan dengan radiasi pabrik nuklik Fukushima. Sebelumnya manager pabrik Fukushima, Masao Yoshida juga meninggal dunia pada dua tahun setelah bencana di Fukushima di usianya yang ke-58 tahun, tetapi hal ini masih menjadi perdebatan apakah penyakit kanker kerongkongan yang dideritanya tersebut berkaitan dengan radiasi.

Seorang pejabat kementerian kesehatan Jepang mengatakan bahwa pria yang tidak mau disebutkan namanya tersebut berusia 41 tahun dan kini didiagnosa terkena leukemia. Hal ini diprediksi akan mengobarkan oposisi publik secara luas terhadap tenaga nuklir, serta diperkirakan dapat menggagalkan upaya untuk memukimkan pengungsi pada masyarakat di sekitar pabrik Fukushima yang telah dianggap aman.

Pejabat kementerian kesehatan Jepang pada keterangannya kepada pers menjelaskan bagaimana pria yang didiagnosa leukimia tersebut telah pergi ke dokter karena ia merasa tidak baik. Setelah melewati serangkaian pemeriksaan ia pun didiagnosa menderita leukemia. Sedangkan adanya kemungkinan penyebab lain selain karena radiasi telah dikesampingkan. Masih menurut pejabat kementerian kesehatan Jepang itu, bahwa mantan pekerja tersebut telah bekerja di sebuah bangunan hancur yang ditempati satu dari reaktor nuklir yang telah mengalami kerusakan.

Pria yang telah mengenakan peralatan pelindung selama lebih dari satu tahun ini akan mendapatkan kompensasi dan akan dibayarkan biaya medis dan juga kompensasi karena kehilangan pendapatan, demikian dikatakan pejabat itu, tanpa menyebutkan jumlahnya. Dikabarkan masih ada tiga kasus kanker serupa pada pekerja pabrik yang masih menunggu konfirmasi apakah berhubungan dengan peristiwa Fukushima.

Puluhan Ribu Orang Terlibat dalam Pembersihan Besar-besaran di Fukushima

Stasiun televisi NHK mengatakan sekitar 45.000 orang telah bekerja di pabrik Fukushima sejak terjadinya kecelakaan sebagai bagian dari pembersihan besar-besaran. Terjadi perdebatan sengit tentang apakah kecelakaan itu akan menyebabkan kenaikan kasus penyakit kanker pada karyawan pabrik dan orang-orang yang tinggal di dekat pabrik Fukushima.

“Ini adalah keputusan penting dari sudut pandang hak-hak pekerja, dan itu mungkin hanya bagaikan puncak gunung es,” demikian dikatakan Shinzo Kimura, profesor radiasi dan kesehatan di Dokkyo Medical University, kepada AFP. Kimura juga menduga bahwa pria yang baru saja didiagnosa leukimia ini telah terkena radiasi dalam jumlah yang “relatif rendah” bahkan lebih rendah dari tingkat aman yang sudah ditetapkan Tokyo sehingga warga Fukushima diijinkan untuk kembali. Tetapi kejadian ini menjadi alarm untuk meninjau kembali kebijakan tersebut, demikian seperti dilansir oleh Japan today.

Bencana Fukushima dan Perjuangan Para Pekerjanya

Sebuah gempa besar yang memicu tsunami telah meluluhlantahkan pantai timur laut Jepang dan menewaskan lebih dari 18.000 orang. Tsunami ini membanjiri sistem pendingin di pabrik dan menyebabkan beberapa reaktor meleleh. Radiasi pun terlepas ke rantai udara, laut, dan makanan dan menjadi kecelakaan nuklir terburuk sejak bencana Chernobyl 1986.

Mantan manajer pabrik Fukushima Masao Yoshida meninggal dua tahun setelah kecelakaan pada usia 58 karena kanker kerongkongan yang dideritanya. Yoshida sempat diberitakan sebagai headline di media-media bagaimana ia tinggal di posnya dan berupaya hingga putus asa untuk menjinakkan reaktor yang tidak terkendali, sementara pekerjanya terus berjuang sering gempa susulan yang terjadi untuk mencoba mencegah bencana semakin memburuk.

Diaktifkannya Kembali Reaktor Nuklir

Diberitakannya kasus kanker pertama yang dikaitkan dengan radiasi ini terjadi kurang dari seminggu setelah Jepang memutuskan untuk mengoperasikan kembali reaktor nuklir kedua di Jepang setelah semua rektor di negara tersebut pernah ditutup. Pada pekan lalu, utilitas Kyushu Electric Power mengatakan telah menyalakan kembali reaktor No 2 di Sendai di Prefektur Kagoshima.

Sedanhkan reaktor nomer satu telah dinyalakan kembali pada bulan Agustus, mengakhiri dua tahun absennya tenaga nuklir. Hal ini sempat menimbulkan protes yang meluas terhadap keputusan untuk kembali ke tenaga nuklir.

Pemerintah juga pernah menyalakan kembali reaktor nuklir Oi pada tahun 2012 untuk mencegah kekurangan daya di daerah Kansai tengah, tapi mereka menghentikannya kembali pada September 2013.

Tokyo telah mengatakan akan kembali menyalakan reaktor nuklir yang dianggap aman di bawah standar peraturan yang telah diperkuat.

citra/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana
Image : wikipedia

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x