(Business Lounge – Lead & Follow) – Seringkali, banyak orang yang mengaku dirinya seorang pemimpin padahal perilakunya sama sekali tidak mencerminkan bahwa ia adalah seorang pemimpin. Posisinya memang bisa dikatakan cukup tinggi, tetapi kalau soal perilaku, bisa jadi tidak mencerminkan seorang pemimpin.
Saat ini, dimana banyak perusahaan juga didominasi oleh karyawan baru yang berasal dari generasi Millenials, maka sebenarnya gaya kepemimpinan yang paling cocok diaplikasikan saat ini adalah Facilitative Leadership, yaitu gaya kepemimpinan yang digunakan untuk memimpin suatu proyek, tim, atau organisasi. Dan di dalam gaya kepemimpinan ini, motivasi yang dilakukan kepada anggota tim atau karyawan bukan dengan cara meminta mereka mematuhi instruksi yang ketat dan rinci, meskipun untuk beberapa hal instruksi seperti itu tetap dibutuhkan. Memang, dalam gaya kepemimpinan ini, pemimpin tidak bisa menerapkan otoritas dengan mengatakan”ini cara saya” atau memaksa tim melakukan perintah pemimpin secara mutlak, karena dalam gaya kepemimpinan ini, pemimpin harus mendengarkan tim atau karyawan dalam suatu diskusi untuk mencapai tujuan bersama.
Mari kita lihat terlebih dahulu, sebenarnya apakah generasi Millenials itu? Dan apa yang sebenarnya mereka inginkan? Menurut Howe dan Strauss, penulis buku Generations: The History of America’s Future, 1584 to 2069, Millenials didefinisikan sebagai individu yang lahir antara tahun 1982 dan 2004. Sebenarnya, golongan Millenials adalah golongan yang kreatif dan inovatif, serta banyak memberikan keuntungan bagi perusahaan, apabila Anda tahu bagaimana memimpinnya.
Memang, generasi Millenials saat ini, kelihatannya berbeda dengan generasi sebelumnya. Ada beberapa hal yang unik mengenai generasi Millenials, seperti yang ada dalam Pew Research Centre, dimana dalam riset mereka, 83% dari Millenials terbiasa untuk tidur bersama dengan telepon genggam mereka, hal itu menunjukkan bahwa mereka sangat menyukai teknologi, salah satunya untuk sosial media. Memang, hal itu bisa juga berdampak negatif, karena mereka bisa tergantung pada teknologi, bahkan ketika berada di dunia kerja. Seperti riset dari Cisco, yang berkata bahwa 71% generasi Millenials tidak selalu mematuhi peraturan mengenai sosial media dalam lingkungan kerja.
Namun, ada sisi yang menguntungkan dari generasi Millenials ini, yaitu mereka respek kepada atasan mereka. Seperti yang dikatakan oleh Christopher Altcheck, yang merupakan CEO Mic, perusahaan media yang yang berfokus pada kaum muda, bahwa sebenarnya generasi Millenials, lebih loyal kepada perusahaan dibandingkan generasi sebelumnya. Memang, generasi Millenials memiliki sikap yang baru terhadap fleksibilitas dan work/life balance, tetapi jika perusahaan bisa mengerti hal tersebut dan merangkul mereka, para generasi Millenials yang bekerja di perusahaan tersebut sebenarnya akan menjadi loyal kepada perusahaan tempatnya bekerja.
Setelah mengerti mengenai generasi Millenials, sebenarnya ada keuntungan yang bisa didapatkan dari karyawan yang berasal dari generasi Millenials, yaitu loyalitas mereka dalam bekerja. Bagaimanapun, loyalitas merupakan hal yang sulit untuk dibeli. Tetapi, loyalitas dari para generasi Millenials ini bisa didapatkan, asalkan Anda sebagai pemimpin bisa merangkul dan mengerti mereka. Nah, untuk merangkul dan mengerti para karyawan generasi Millenials ini, memang gaya kepemimpinan Facilitative Leadership sangat dibutuhkan. Namun kini, pertanyaannya adalah bagaimanakah perilaku yang harus dimiliki seorang pemimpin dengan gaya kepemimpinan tersebut?
1. Tidak berfokus pada diri sendiri
Dalam membina karyawan yang berasal dari generasi Millenials, Anda sebagai pemimpin tidak boleh berfokus kepada diri sendiri. Termasuk di dalamnya Anda harus juga memberikan ruang kepada mereka untuk kreativitas. Jika Anda membentuk mereka hanya agar selalu mengatakan “yes boss” kepada Anda, maka mereka tidak akan menjadi loyal kepada perusahaan Anda, dan akan mencari perusahaan lain yang mengerti mereka. Jika mereka sesekali memainkan sosial media, yang harus Anda lakukan adalah berikan tugas wajib yang berhubungan dengan sosial media. Jadi, Anda pun tidak perlu berselisih paham dengan mereka mengenai sosial media, dan Anda mendapatkan keuntungan dari hobi sosial media para Millenials tersebut.
2. Seorang communicator yang baik
Ini sangat penting! Anda harus tahu bagaimana berbicara dengan tim atau karyawan yang merupakan generasi Millenials. Jangan terkesan menggurui, memerintah tetapi Anda tetap harus membuat mereka tunduk kepada perintah Anda. Karena itulah, Anda harus tahu bagaimana cara berbicara dengan mereka, termasuk harus sering mengadakan diskusi, pengumpulan ide, dan lainnya. Kemampuan Anda dalam berkomunikasi, juga termasuk didalamnya bagaimana melibatkan mereka agar aktif di dalam kegiatan perusahaan. Dan ingat, Anda juga harus menjadi pendengar yang baik, karena para Millenials sangat senang apabila usulan atau ide mereka didengarkan. Tidak semua yang mereka katakan harus Anda ambil, tetapi paling tidak, dengan Anda memiliki waktu untuk mendengar dan mengapresiasi mereka, hal itu sudah membuat mereka menjadi respek kepada Anda.
3. Bertanggung jawab dan memberikan arahan
Tim atau karyawan Anda yang berasal dari generasi Millenials, pastinya sangat menyoroti Anda sebagai pemimpin. Karena itu, Anda harus menunjukkan tanggung jawab Anda sebagai pemimpin, dan harus bisa mengarahkan tim atau karyawan Anda dalam pekerjaannya. Seorang pemimpin masa kini, juga dilihat dari caranya memberi arahan kepada tim atau karyawannya. Pastinya, apabila Anda sanggup untuk memimpin suatu proyek sampai selesai, dan bertanggung jawab atas kelancaran proyek tersebut, tim atau karyawan Anda pastinya akan menghargai Anda. Jadi, bukan hanya memerintah, tetapi Anda harus bisa mengarahkan, dan bahkan Anda sendiri juga harus terjun di dalam pelaksanaannya.
4. Memiliki daya ingat yang tajam
Jangan pernah lupa akan apa yang Anda tugaskan kepada tim atau karyawan Anda. Seorang pemimpin yang terkenal suka lupa, pastinya akan kurang mendapatkan respek dari tim atau karyawannya. Bagaimana Anda mau merangkul dan mengerti karyawan Anda, jika Anda sendiri lupa apa yang Anda arahkan kepada mereka? Ingat, sebagai pemimpin bagi karyawan yang berasal dari generasi Millenials, sangat penting untuk memiliki daya ingat yang tajam. Dengan itulah, Anda bisa mengarahkan dan berdiskusi dengan mereka. Generasi Millenials, yang memiliki inovasi tinggi, sangat senang jika apa yang mereka kerjakan dihargai. Jadi, mudah saja untuk membuat mereka merasa dihargai, yaitu dengan mengingat hal yang mereka lakukan, dan jika perlu umumkan di saat meeting sebagai suatu penghargaan. Tentunya, mereka akan merasa sangat dihargai, dan jangka panjangnya akan loyal kepada Anda.
5. Fleksibel, salah satunya dalam mengadakan meeting
Kelihatannya ini tidak terlalu penting, tetapi ini sangat penting! Karyawan yang berasal dari generasi Millenials, terkadang memperhatikan work/life balance di lingkungan pekerjaan. Jadi, tidak ada salahnya sesekali Anda mengadakan meeting di coffee shop atau tempat lainnya yang menarik. Hal itu, akan membuat para karyawan yang merupakan generasi Millenials tersebut merasa senang, karena selain mendapatkan suasana yang berbeda, tentunya mereka akan lebih mudah juga untuk mengeluarkan ide mereka yang kreatif dan inovatif. Bukan hanya mereka yang senang, sebenarnya, Anda pun pastinya mendapatkan keuntungan dari hal tersebut, karena Anda akan bisa menciptakan suasana meeting yang menyenangkan, dengan banyaknya ide menarik yang akan Anda dengarkan disana.
Zefanya Jodie/Head of Vibiz Learning Centre Vibiz Consulting/VMN/BL

