Ilustrasi artistik membandingkan Bumi (kiri) dengan planet di belakang sistem tata surya yang menyerupai Bumi, disebut Kepler-452b dalam gambar NASA yang disiarkan Kamis (23/7). Planet yang lebih besar 60 persen dari Bumi ini berada 1.400 tahun cahaya di konstelasi Cygnus, menurut keterangan ilmuwan melalui konferensi pers kemarin. ANTARA FOTO/REUTERS/NASA/Ames/JPL-Caltech/T. Pyle/Handout.

NASA Temukan Kembaran Bumi

(Business Lounge – Global News) Pada Kamis (23/7), NASA melaporkan bahwa pesawat ruang angkasa Kepler telah melihat sebuah planet yang lebih besar dari bumi dan menyerupai tua, bahkan dikatakan sepupu tua Bumi. Ini adalah untuk pertama kalinya sebuah planet yang menyerupai bumi ditemukan di zona habitasi bintang, sebuah wilayah yang masih mmeungkinkan untuk ditinggali.

Meskipun NASA tidak bisa mengatakan dengan pasti apakah planet tersebut berbatu seperti bumi atau memiliki air dan udara. Belum dapat ditentukan pasti.

Planet yang ditemui Kepler-452b tersebut berjarak sekitar 1.400 tahun cahaya dari Bumi, di konstelasi Cygnus dan memiliki besar sekitar 60% lebih besar dari Bumi. Planet ini memiliki gravitasi dua kali lebih besar dari bumi. dan kemungkinan memiliki bebatuan yang lebih baik.

Tetapi planet ini memiliki jarak yang lebih jauh dengan bintangnya dibandingkan jarak bumi dengan matahari. Bintang tersebut juga cerah, sehingga planet mendapat jumlah energi yang sama dari bintang seperti yang didapatkan oleh bumi dari matahari. Sinarnya sangat mirip dengan sinar matahari yang sampai ke bumi.

Jon Jenkins, peneliti Keppler mengatakan bahwa planet tersebut hampir dapat dipastikan memiliki atmosfer, meskipun para ilmuwan belum dapat mengatakan unsur yang terkandung dalam atmosfer tersebut. Tetapi jika asumsi ahli geologi benar maka atmosfer planet yang disebut dengan Kepler-452b ini mungkin akan lebih tebal dari bumi, dan juga memiliki beberapa gunung berapi aktif.

Dibutuhkan 385 hari untuk planet tersebut mengorbit bintangnya, sangat mirip dengan tahun 365 hari Bumi, kata NASA. Juga oleh karena membutuhkan waktu lebih lama untuk mengorbit di zona ini (6 miliar tahun), maka dibutuhkan banyak waktu untuk meneliti kehidupan di sini, demikian dikatakan Jenkins.

“Merupakan kesempatan besar bagi sebuah kehidupan muncul, harus dipastikan semua bahan dan kondisi kehidupan yang diperlukan ada di planet ini,” demikian dikatakannya dalam sebuah pernyataan.

Sebelum penemuan planet ini, planet lain yang disebut Kepler-186f dianggap paling mirip bumi, demikian menurut NASA. Planet itu, tidak lebih dari 10 kali lebih besar dari Bumi, berjarak sekitar 500 tahun cahaya dari kita. Tapi energi yang diterima planet tersebut dari bintangnya hanya sekitar sepertiga dari energi yang diperoleh bumi dari matahari, dan siang hari hanya terlihat mirip dengan langit malam di sini, demikian dikatakan NASA mengatakan.

Misi Kepler yang bernilai USD 600 juta ini diluncurkan pada tahun 2009 dengan tujuan melakukan survei sebagian dari Bima Sakti bilamana ada planet yang layak huni.

Kepler telah menemukan lebih dari 1.000 planet. Dua belas dari mereka, termasuk Kepler-425b, memiliki ukuran kurang dari dua kali ukuran Bumi dan berada di zona layak huni dari bintang-bintang yang mereka orbit.

Misi sedang disiapkan untuk memindahkan para ilmuwan lebih dekat dengan tujuan menemukan lebih banyak lagi planet dan katalogisasi atmosfer mereka dan karakteristik lainnya.

Pada tahun 2017, NASA berencana meluncurkan satelit untuk mengamati planet yang disebut TESS yang akan dapat memberikan para ilmuwan informasi lebih rinci mengenai ukuran, massa, dan atmosfer planet yang mengelilingi bintang-bintang yang jauh.

Tahun berikutnya, Space Telescope James Webb akan diberangkatkan. Platform itu, NASA mengatakan, akan memberikan wawasan menakjubkan ke dunia lain, termasuk warna, perbedaan musiman, cuaca dan bahkan kehadiran potensi vegetasi.

citra/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana
Image : Antara

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x