Riset dan Esensi Berpikir Ilmiah

(Business Lounge – Manage Your Business) Untuk meningkatkan dan mengevaluasi kinerja sebuah perusahaan atau organisasi diperlukan suatu riset. Riset atau penelitian adalah sebuah kegiatan evaluasi atau review terhadap sebuah proses, produk ataupun layanan. Tentu saja sebuah riset tidak dapat dipisahkan dengan metoda yang akan dipakai supaya hasil yang didapatkan valid dan akurat. Metoda yang dilakukan tentu membutuhkan suatu pemikiran ilmiah.

Sebelum membahas langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam sebuah riset, kita akan masuk terlebih dahulu dengan berpikir ilmiah.

John Dewey yang dikenal sebagai Father of Pragmatism memberikan garis besar tentang tahapan berpikir ilmiah untuk melakukan sebuah riset. Dewey membaginya dalam 5 tahapan sebagai berikut:

  1. The felt need
  2. The problem
  3. The hypotesis
  4. Collection of data as avidence
  5. Concluding belief

The felt need

Pada tahap awal, kebanyakan orang akan merasakan suatu kesulitan karena belum memulai. Namun, perlu dicatat bahwa tahap ini akan sangat menentukan tahap berikutnya karena pada tahap ini kita harus menentukan apa yang menjadi objek atau pokok persoalan. Karena itu dibutuhkan penyesuaian untuk memulai melakukan sesuatu.

Antara tujuan yang ingin dicapai dengan apa yang akan dilakukan pada tahap ini kita akan dihasilkan apa yang menjadi ciri-ciri dari suatu objek.

The Problem

Menelusuri dan menetapkan apa inti persoalan atau penyebab masalahnya. Seorang pemikir ilmiah pasti akan berusaha menegaskan persoalan dalam bentuk perumusan masalah. Sebelum dikaji dan di telaah, maka dibuatkan rumusan masalahnya, sehingga dapat di tentukan langkah selanjutnya.

The Hypotesis

Pada tahap yang ketiga, mulai masuk pada kemungkinan-kemungkinan yang dapat dilakukan untuk memecahkan persoalan atau masalah yang terjadi. Hipotesis boleh didasarkan atas terkaan, dugaan-dugaan yang berdasar, artinya semua harus  ditanggungjawabi. Terkaan atau dugaan ini tentu bersifat sangat sementara dan belum tentu benar atau tepat seluruhnya. Biasanya akan dipakai juga teori-teori yang menunjang sesuai dengan masalah yang terjadi.

Collection of data as avidence

Mengumpulkan bukti-bukti pendukung sangatlah perlu. Karena pada tahap inilah fakta akan berbicara dan menjadi dasar pemikiran dan pertimbangan. Bahan-bahan, informasi-informasi, atau bukti pendukung yang  lain, dikumpulkan dan dilakukan pengolahan. Melalui pengolahan yang logis mulai diuji untuk mendapatkan suatu gagasan tertentu beserta implikasinya.

Concluding believe

Tahap ini mengacu pada hasil dari bukti-bukti yang sudah dikumpulkan dan diolah tersebut di atas. Dengan jalan analisis yang terkontrol atau hipotesis yang diajukan kemudian disusun keyakinan sebagai konklusi.

General value of the conclusion

Jika pemecahan telah dipandang tepat, dapat disimpulkan implikasi-implikasinya untuk kelanjutan dan penerapan selanjutnya di masa mendatang. Ini biasa disebut sebagai refleksi.

Berikut Background Pengetahuan sebagai framework yang dapat menunjukan bahwa ia tahu secukupnya atas persoalan yang akan di telitinya

a. Dapat membuktikan bahwa dia mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal-hal lain yang berhubungan erat dengan persoalan risetnya

b. Tahu batas-batas dari persoalan penting yang akan diselidiki dengan persoalan lain yang tidak termasuk dalam wilayah penelitiannya.

c. Jika proyek itu bukan riset eksploratif, dia dapat mengemukakan hipotesis sebagai pedoman dalam aktivitas riset yang akan dilakukan.

Ria Felisha/VMN/BL/Contributor
Editor: Ruth Berliana

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x