(Business Lounge – Management Tips) Bryan David Emil berpendapat bahwa di dalam organisasi apa pun setiap orang yang terlibat di dalamnya haruslah memiliki passion, skill, dan jiwa yang besar. Namun tidak hanya itu, menurut Presiden Direktur PT. Martina Berto Tbk ini memiliki attitude yang baik merupakan hal yang utama.
“Menurut saya skill itu bisa dipelajari. Orang yang tidak jago keuangan, kalau dia mau dia bisa jago keuangan. Orang yang tidak mengerti marketing dan sales tetapi kalau dia mau belajar bisa,” demikian Bryan berujar. “Dalam sejarah hidup saya, banyak orang menganggap bahwa skill itu segala seuatunya, dirasa sudah ‘wah’ padahal tidak. Ada orang yang skill-nya biasa biasa saja tetapi karena dia mau belajar dan dia sangat passionate, dia tanya ke sana ke mari, dia bisa berhasil. Tetapi ada yang mestinya bisa tetapi karena dia tidak ada passion di situ, akhirnya dia kepayahan sendiri,” demikian Bryan menggambarkan bahwa passion tanpa skill orang masih dapat berhasil, tetapi tidak memiliki keduanya sudah dipastikan akan gagal.
Namun dibandingkan passion dan skill, attitude tetap berada pada posisi terpenting. Bagi Bryan, skill tetap penting tetapi itu keperluan basic. Sebab untuk dapat berintegrasi dengan banyak orang, maka yang dibutuhkan bukanlah skill melainkan attitude. Jika seseorang memiliki nilai minus pada attitude-nya maka ia akan mengalami kesulitan untuk bekerja sama dengan banyak orang.
Sebagai manusia, attitude dibutuhkan leih dari skill. Sebagai contoh, Bryan memaparkan bagaimana pada waktu yang lampau, IQ (Intelligence Quotient) dipandang sangat penting tetapi berjalannya waktu kemudian EQ (Emotional Quotient) dipandang lebih penting. Namun ilmu pengetahuan terus berkembang sehingga sekarang dikatakan bahwa Spiritual Intelligence dikatakan lebih penting.
Ada banyak orang yang ‘canggih’ tetapi bermasalah, ada banyak yang dipandang biasa saja tetapi kemudian dapat sangat berhasil karena memiliki attitude yang baik.
uthe/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana