Nanda Widya – Mengisi Waktu Luang dengan Berpikir

Nanda Widya 1

(Business Lounge – Entrepreneurial News) Berkesempatan menemui Nanda Widya, Presiden Direktur PT Metropolitan Land Tbk (Metland), businesslounge.co, Vibiz Media Network mendapatkan banyak hal yang berharga.

Seorang Nanda Widya

Lulus dari Fakultas Teknik Universitas Indonesia pada tahun 1979, Nanda Widya memulai karirnya pada sebuah perusahaan kontraktor. Setelah satu tahun bekerja, ia pun diperkenalkan kepada dunia developer oleh Ciputra (yang disapanya dengan Pak Ci). Hal ini membuat Nanda merasa sangat tertarik dengan dunia developer. Ia beranggapan bila ia dapat terjun ke dunia developer maka ia dapat membuat karya-karya yang tidak dapat dilakukannya pada perusahaan kontraktor. Baginya, kontraktor hanya menunggu pekerjaan tetapi developer menciptakan pekerjaan. Nanda pun memutuskan untuk bergabung dengan perusahaan developer, Metropolitan Development pada tahun 1981.

Karirnya terus menanjak hingga pada tahun 1994, Nanda dipercayakan untuk membesarkan PT Metropolitan Land yang kemudian dikenal dengan Metland. Di dalam bisnisnya, Metland fokus pada residensial dan komersil yang dikhususkan pada konsumen dengan  profil menengah. Fokus ini akan terus dilanjutkan hingga hari ini. Metland go public pada tahun 2011.

Nanda Widya 6

Mengenal Lebih Dekat Nanda Widya

BL : “Buku apa yang sedang Bapak baca?”
NW: “Buku ketiga yang baru saja saya buat “Professional Entrepreneur”.”

BL : “Jam berapa biasanya sudah di meja kerja setiap harinya?”
NW: “Jam 9-an (pulang jam 6 sore).”

BL : “Aktivitas yang dilakukan untuk mengisi waktu luang?”
NW : “Berpikir untuk proyek selanjutnya. Banyak berpikir merupakan bagian dari hobi. Pada saat bangun pagi biasanya pemikiran-pemikiran yang out of the box akan muncul.”

BL : “Kebiasaan yang digunakan untuk refreshing di sela-sela pekerjaan?”
NW : “Mendengarkan musik yang soft, sambil berpikir.”

BL : “Kebiasaan yang Bapak tidak tahu tetapi orang lain ketahui?”
NW : “Tidak ada.”

BL : “Sebutkan 3 barang yang tidak boleh lupa dibawa ke mana pun Bapak pergi?”
NW : “Tidak ada.”

BL : “Adakah fashion style khusus yang Bapak sukai?”
NW : “Kemeja putih, lengan panjang. Ini sudah sejak tahun 80-an ”

BL : “Kebiasaan Bapak begitu tiba di rumah?”
NW : “Menonton berita di televisi.”

BL : “Tim seperti apa yang Bapak andalkan untuk mensupport Bapak?”
NW : “Tim yang harus dapat bekerjasama, mempunyai arah yang jelas, dapat sharing, dan continuous improvement (tidak stagnan)”

BL : “Apa prinsip kepemimpinan yang Bapak anut? Di mana tempat Bapak belajar atau memperoleh prinsip kepemimpinan tersebut?”
NW : “Belajar dari pramuka sejak SD. Pramuka banyak mengajarkan kepemimpinan pada saya. Bahwa seorang pemimpin harus memiliki integritas, sanggup bekerja sama, tidak boleh berputus asa, harus setia. Bahkan itu ada di dalam janji pramuka. Integritas itu pun terbawa hingga sekarang.”

uthe/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x