CSR – Bukan Strategi Pemasaran

(Business Lounge – Empower People) CSR (Corporate Social Responsibility) merupakan suatu hal yang sudah tidak asing lagi bagi banyak perusahaan besar. Bahkan tidak jarang perusahaan membentuk unit khusus dan menganggarkan budjet khusus untuk menjalankan program ini. Mulai dari bersih-bersih lingkungan, gerakan mengajar atau mungkin sekedar kunjungan ke panti asuhan untuk yang paling sederhana. Untuk apa berbagai perusahaan tersebut bersusah payah untuk mengadakan berbagai aksi sosial atau kegiatan-kegiatan yang sepertinya tidak ada kaitannya dengan main business mereka? Jika dilontarkan pertanyaan maka timbullah jawaban, bahwa kegiatan tersebut merupakan salah satu proyek CSR dari perusahaan.

Tentang CSR

CSR (Corporate Social Responsibility) atau tanggung jawab sosial perusahaan sebenarnya merupakan hati nurani perusahaan. Bagaimana sebuah perusahaan mengintergrasikan tanggung jawab sosial ke dalam model bisnisnya. Sehingga dalam berbisnis, perusahaan tidak hanya mengejar untung…untung, dan untung tetapi dapat perduli dengan lingkungannya, masyarakat sekitar, ilmu pengetahuan, dan masih banyak lagi termasuk perduli kepada karyawan, konsumen dna para investor. CSR mulai populer sejak 1960-an dan tetap poluler sampai dengan saat ini sebagai suatu tanggung jawab moral.

Perdebatan CSR

Ada beberapa perdebatan yang kemudian muncul mengenai pelaksanaan CSR. Pendapat yang satu yakin dengan CSR maka akan meningkatkan keuntungan jangka panjang bagi perusahaan oleh karena memberikan brand image yang positif. Sementara yang lain berpendapat bahwa CSR mengalihkan perhatian dari peranan ekonomi bisnis itu sendiri. Atau ada juga suatu harapan bahwa dengan melakukan program CSR maka perusahaan akan diterima oleh masyarakat setempat. Apapun alasan yang menjadi dasar sebuah perusahaan melakukan program CSR maka pada dasarnya perusahaan memiliki suatu pemikiran untuk mengambil tanggung jawab sosialnya dan dana yang dianggarkan untuk ini pun tidak dapat dianggap kecil. Namun sekarang memerlukan suatu perumusan di dalam penentuan dan pelaksanaan proyek.

Belajar dari Nike – Girl Effect

Nike, sebuah perusahaan penghasil sepatu selalu percaya pada kekuatan potensi manusia yang selalu dapat dikembangkan lebih dan lebih lagi hingga tidak terbatas. Oleh karena itu yayasan yang dimilikinya memutuskan untuk berinvestasi dalam hal yang sering kali tidak disadari benar ini.

Maka dilakukanlah sebuah research yang kemudian menghasilkan sebuah fakta bahwa dalam tiga menit 81 remaja perempuan akan menjadi pengantin anak, dan 96 remaja perempuan akan melahirkan. Dua dari gadis-gadis mungkin akan mati dari komplikasi saat melahirkan. Bayangkan saja selama 3 menit Anda membaca artikel ini maka fakta di atas pun terjadi. Sehingga gadis remaja merupakan suatu oknum yang membutuhkan perhatian khusus.

Kenyataan ini memang sangat menyedihkan tetapi dari research yang dilakukan maka Nike menemukan bahwa 250 juta remaja perempuan yang hidup dalam kemiskinan saat ini merupakan “korban” keadaan yang membutuhkan pertolongan. Mereka dapat memainkan peran penting dalam memecahkan masalah terberat yang dihadapi dunia. Karena ketika seorang gadis yang hidup dalam kemiskinan memiliki kesempatan untuk mencapai potensi penuh, dia bukan satu-satunya orang yang lolos dari kemiskinan yang merupakan kondisi ia dilahirkan. Tetapi ia akan membawa keluarganya, masyarakat dan negaranya. Nike menyebutnya dengan Girl Effect.

Mengapa Remaja Perempuan?

Pada 1990-an, sebuah penelitian yang dilakukan oleh Population Council dan Pusat Penelitian Perempuan International mulai menunjukkan bahwa ketika seorang gadis remaja yang hidup dalam kemiskinan mampu untuk tetap bersekolah, menunda perkawinan dan menunda memiliki anak, tidak hanya peluang hidupnya secara radikal berubah, tapi generasi selanjutnya akan menjadi lebih sehat dan berpendidikan.

Data yang tersedia saat ini sangat menarik. Dengan hampir empat juta remaja yang kemudian menjadi ibu setiap tahunnya, maka India kehilangan $ 383 miliar (sekitar 4.825 triliun rupiah) pendapatan untuk seumur hidupnya. Jika anak perempuan Ethiopia menyelesaikan sekolah tinggi, maka perekonomian mereka akan bertambah sebesar $ 6,8 miliar (sekitar 85 triliun rupiah) selama masa hidup mereka. Jika wanita muda Nigeria memiliki tingkat lapangan kerja yang sama seperti laki-laki muda, negara akan mendapatkan income sebesar $ 13,9 miliar (sebesar 175 triliun rupiah) setiap tahunnya. Kemudian Nike mengambil kesimpulan bahwa Investasi pada anak perempuan bukan hanya hal yang benar untuk dilakukan; tetapi itu merupakan hal yang cerdas untuk dilakukan.

Dengan berinvestasi lebih pada anak perempuan, pemerintah dan organisasi internasional bisa memutus siklus kemiskinan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Tapi hasil penelitian yang luar biasa ini belum memimpin perubahan besar dalam pendanaan untuk anak perempuan Anda harapkan. Sebaliknya, jutaan gadis di seluruh dunia terus menghadapi pernikahan dini, kehamilan dan kurangnya akses ke sekolah.

Dalam kesenjangan antara status quo dan potensi untuk mengubah dunia untuk anak perempuan dan orang-orang di sekitar mereka, Maria Eitel, pendiri Presiden dan CEO Nike Foundation, melihat peluang besar untuk membuat dampak positif pada skala global. Pada tahun 2008 Nike bermitra dengan beberapa yayasan dunia menciptakan Girl Effect.

Nike pun kemudian memberikan bantuan kepada lebih dari 500.000 perempuan di seluruh dunia untuk memenuhi potensi mereka, memberikan hibah kepada lebih dari 100 organisasi di lebih dari 80 negara selama sembilan tahun – termasuk: memberikan kesempatan kepada gadis di Nigeria untuk tinggal di sekolah; membantu anak perempuan di India untuk mengklaim hak yang sama untuk mewarisi dan memiliki tanah; dan memberikan gadis di Rwanda informasi kesehatan kritis dan mentoring.

CSR yang Tepat pada Sasaran

Belajar dari Nike maka sangat penting untuk para pengusaha merumuskan dengan benar konsep CSR yang seharus mereka miliki. Sangat penting untuk mengenali daerah tempat perusahaan tersebut berdomisili, lalu semakin luas lagi kepada masyarakat, kepada negara, bahkan kepada dunia. Kumpulkan semua fakta yang penting, jika memungkinkan bekerja samalah dengan lembaga-lembaga riset sehingga Anda dapat memiliki data yang akurat permasalahan apakah yang sebenarnya ada di sekeliling Anda sehingga dana yang Anda anggarkan dapat tersalur dengan tepat dan memberikan keuntungan bukan hanya kepada perusahaan Anda tetpai juga kepada masyarakat tempat di mana Anda berada.

ruth_revisiRuth Berliana/Managing Partner Human Capital Development/VMN/BL

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x