(Business Lounge – Business Insight) Ribuan orang melaporkan masalah yang mereka alami pada Hari Natal pada saat jaringan game Xbox Live dan Playstation bermasalah oleh karena ulah si peretas. Ternyata tidak ada kata libur bagi si peretas. Diawali pada Rabu malam saat jaringan Xbox yang memungkinkan pengguna konsol populer untuk memainkan video game dengan komunitas online yang lebih luas, tidak dapat berfungsi pada Rabu malam dan masalah ini terus berlanjut hingga Hari Natal. Hal ini membuat keluhan bagi banyak pengguna sebab mereka telah mempersiapkan game baru pada Hari Natal mereka. Beberapa jam setelah Xbox tumbang, jaringan PlayStation pun ikut tumbang.
Sebuah kelompok peretas yang disebut “Lizard Squad”, diklaim bertanggung jawab atas hal ini, demikianlah dicantumkan dalam Twitter. Lizard Squad dikatakan menumbangkan jaringan PlayStation Network dan Xbox dengan apa yang disebut serangan layanan yang berarti kelompok hacker membanjiri server Sony dan Microsoft dengan lalu lintas palsu.
Kedua kasus ini tentu saja melibatkan server Sony dan Microsoft dengan tidak terduga sebab Xbox adalah milik Microsoft sedangkan PlayStation adalah milik Sony.
“Jingle bells jingle bells xbox got ran,” demikian dituliskan si kelompok peretas dalam Twitternya pada Kamis (25/12). Kemudian si peretas pun menambahkan dengan menuliskan “oh my fun it is to troll of you morons … hey!”
Pada hari yang sama Xbox dan Playstation menanggapi bahwa mereka masih menyelidiki dan berupaya memecahkan permasalahan ini. Xbox memberikan keterangan pada halaman pendukungnya “Having a tough time signing in? Don’t worry! We’re working to fix this right away!”
Pada Kamis (25/12) akun twitter resmi Playstation pun menuliskan, “Kami menyadari beberapa pengguna melaporkan masalahnya saat mengakses PSN pagi. Terima kasih atas kesabaran Anda, sebab kami sedang menyelidikinya.”
Playstation dimiliki oleh Sony, perusahaan yang sama yang merilis “The Interview” pada Kamis (25/12). Sebuah film fiksi yang menceritakan upaya untuk membunuh Pemimpin Korea Utara Kim Jong un. Hal ini memicu kontroversi sehingga kelompok hacker yang diduga oleh FBI memiliki hubungan dengan Korea Utara menyelusup ke server perusahaan dan merilis banyak informasi.
Sedangkan Xbox dimiliki oleh Microsoft, salah satu perusahaan yang mendukung streaming dari film ini meskipun ancaman serangan 9/11 oleh si hacker telah dilontarkan. Sementara itu, kelompok peretas lain yang disebut “The Finest Squad” rupanya membuka beberapa identitas online Lizard Squad, dan juga mempelajari bahwa Lizard mengambil alih jaringan utama dari jaringan permainan ini dengan menggunakan penolakan serangan layanan.
uthe/Journalist/VMN/BL
Editor: Ruth Berliana