(Business Lounge – News & Insight)-Hawaii kedatangan tamu yang tak diundang. Sejak 27 Juni ada serbuan lahar panas dari gunung merapi Kilauea mengalir berbentuk aliran sungai lahar selebar 50 meter memasuki kawasan rumah penduduk di lereng gunung di salah satu pulau di negara bagian Hawaii yang dikenal dengan nama Hawaii Big Island.
Lahar panas ini merupakan sebuah bencana sebab dengan suhu mencapai 900 derajat celcius dan bergerak dengan kecepatan 13,7 meter per jam maka lahar ini pastilah akan menghanguskan semua rumah-rumah, pertokoan, sekolah, ataupun fasilitas umum lainnya.
Para ahli geolog memperkirakan bahwa setidaknya dalam waktu singkat bahkan dalam hitungan tak lebih dari 24 jam maka lahar akan sampai ke kota Pahoa. Saat ini sekitar 1000 warga sudah dipindahkan dari tempat tinggal mereka guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Para pejabat dan pihak berwenang setempat telah memberikan peringatan keras agar warga segera meninggalkan rumah mereka dan menempati tempat-tempat pengungsian sementara yang telah disediakan. Peringatan ini dikeluarkan sebab kondisinya sudah sangat berbahaya mengingat aliran lahar panas sudah tak terbendung lagi.
Menghadapi situasi ini maka pemerintah setempat bekerja sama dengan palang merah menyediakan juga balai kesehatan dan pengobatan di lokasi penampungan. Semua saling bekerja sama dan bahu membahu sebab ini merupakan pekerjaan besar bagi keselamatan jiwa banyak orang.
Warga pun sudah pasrah dan mengikuti arahan dari pemerintah sekalipun mereka merasa sedih karena harus meninggalkan rumah dan harta benda mereka. Peristiwa ini sungguh mengejutkan sebab sesungguhnya Gunung Kilauea sudah mengeluarkan lahar panas sejak tahun 1983.
Satu hal yang juga menyedihkan bagi anak-anak warga setempat adalah penutupan sekolah-sekolah dan fasilitas pendidikan. Dengan situasi seperti ini maka mereka tidak dapat bersekolah untuk sementara waktu hingga bencana ini berlalu.
Sementara itu para petugas keamanan dan sukarelawan berusaha mengamankan jalan-jalan utama seperti Highway 130 yang merupakan jalan perlintasan bagi 10 ribu mobil setiap harinya.
Febe/Journalist/VMN/BL
Editor: Tania Tobing
Image: Antara