(Business Lounge – Management Tips) Mahendra Siregar menyadari bahwa tidak mudah untuk seseorang bahkan pemimpin sekalipun untuk dapat berlaku persistence. Mahendra menyebutkan Indonesia sebagai contohnya. Tidak mudah untuk berlaku persistence di Indonesia yang begitu besar dan memiliki banyak persoalan serta permasalahan yang kompleks.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal RI ini menyamakan kata persistence dengan “ngotot” atau fokus.
Banyaknya permasalahan yang ada, akan mengalihkan perhatian sang pemimpin kepada hal-hal yang lain sehingga tidak dapat fokus pada suatu masalah tertentu. Kualitas persistence atau “ngotot” dari seorang pemimpin inilah yang akan menentukan apakah seorang pemimpin itu dapat benar-benar memberikan kinerja (deliver) atau hanya dianggap sebagai mengumbar janji atas apa yang dia inginkan tanpa mampu men-deliver janjinya sendiri.
uthe/Journalist/VMN/BL
Editor: Ruth Berliana