Pengunjuk Rasa Hong Kong Kembali Ke Rumah, Bisnis Berjalan Lagi

(Business Lounge – News & Insight) Sebagian besar pengunjuk rasa telah kembali ke rumah mereka walaupun masih ada yang mencoba bertahan di luar kompleks pemerintahan yang sekarang menjadi titik fokus dari aksi unjuk rasa. Namun aparat kemanan tetap berupaya membubarkan mereka sehingga sempat terjadi bentrokan pada Jumat (3/10) pagi, demikian dilansir oleh AFP.

Pada Kamis (2/10) malam pemerintah Hong Kong berupaya untuk meredakan ketegangan yang telah berlangsung selama 5 hari dengan bersedia untuk berdiskusi dengan masyarakat. Para mahasiswa berjanji untuk melanjutkan aktifitas mereka setelah Leung mengumumkan bahwa pemerintah bersedia untuk mengadakan pembicaraan dengan mereka.

Namun Tiongkok tetap menegaskan pada Jumat (3/10) bahwa apa yang telah ditetapkan tentang pemilu 2017 tidak dapat ditawar lagi. Menteri luar negeri Tiongkok pun mengeluarkan peringatan keras kepada dunia internasional untuk tidak ikut campur dalam “urusan internal” nya. Tapi kekuatiran internasional terus bertambuh.

Kegiatan Bisnis Mulai Berjalan Kembali

Suasana yang mulai kondusif menyebabkan beberapa bank kembali beroperasi. Hong Kong Monetary Authority (HKMA) pun menyerukan agar semua bank kembali melanjutkan layanannya secara normal. Jumat (3/10) pagi terhitung 13 bank di Causeway Bay, Mongkok dan Admiralty telah kembali beroperasi. Sedangkan 20 cabang dari 16 bank masih terpengaruh dan untuk sementara waktu masih belum beroperasi. Beberapa ATM juga masih belum dapat berfungsi dengan normal pasca aksi unjuk rasa berlangsung.

HKMA memang terus menerus meminta seluruh bank untuk dapat beroperasi bahkan pada saat aksi unjuk rasa berlangsung.

HKMA juga memastikan bahwa dolar Hong Kong tetap stabil di pasar eksternal setelah dua hari libur. Sistem Real Time Gross Settlement dan Moneymarkets Unit Pusat juga akan kembali berfungsi normal pada Jumat (3/10). Semua bank diminta untuk memastikan pasokan kertas di ATM cukup untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

Harapan Jepang Pada Hong Kong

Menyikapi kondisi Hong Kong beberapa waktu ini, Jepang sangat berharap bahwa sistem yang bebas dan terbuka di Hong Kong yang lebih dikenal dengan ‘satu bangsa, dua sistem’ akan tetap demikian sehingga hubungan erat antara Jepang dan Hong Kong dapat dipertahankan demikian dinyatakan Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga seperti dilansir oleh AFP. Jepang memang memiliki hubungan ekonomi yang sangat erat dengan Hong Kong.

Kemakmuran Hong Kong telah memainkan peranan yang sangat penting dalam kemakmuran dan stabilitas Tiongkok dan juga Asia-Pasifik secara keseluruhan, termasuk Jepang. Lebih dari 1.200 perusahaan Jepang saat ini memiliki pos-pos di Hong Kong apalagi Jepang adalah mitra dagang terbesar ketiga bagi Hong Kong setelah Tiongkok daratan dan Amerika Serikat. Sebaliknya negara bekas koloni Inggris ini merupakan tujuan ekspor terbesar untuk produk pertanian Jepang selain hubungan kerjasama pariwisata.

uthe/Journalist/VMN/BL
Editor: Ruth Berliana
Image : Antara