(Business Lounge – Business Today) – Ana Patricia Botin akan ditunjuk untuk menjadi pimpinan di bank raksasa Spanyol, Santander, setelah meninggalnya pimpinan sebelumnya sekaligus ayah dari Ana Botin, Emilio Botin. Ana Botin sebelumnya menduduki jabatan pimpinan dari Bank Santander di UK dilansir dari Reuters.
Penunjukan tersebut ditetapkan setelah adanya pertemuan dewan pada hari Rabu yang bertujuan untuk menunjuk penerus dari jabatan tersebut. Dengan adanya keputusan tersebut akan menjadikan Ana Botin sebagai generasi keempat dari keluarga tersebut yang akan memegang kepemimpinan di bank tersebut. Tradisi tersebut telah berlangsung semenjak dari kakek buyut, kakek, hingga ayah dari beliau yang kesemuanya bernama Emilio telah memegang tampuk kepemimpinan di Santander.
Sementara itu, setelah adanya penunjukan Ana Botin sebagai pimpinan baru Santander maka posisi kepala cabang Santander di UK menjadi kosong. Pernyataan dari Santander UK menyatakan jika dewan direksi mereka akan bertemu pada minggu depan untuk membahas mengenai pemilihan kepala cabang yang baru menggantikan Ana Botin. Santander UK telah menunjuk Nathan Bostock yang pada saat ini menduduki kepala cabang sementara Santander UK untuk bertanggung jawab terhadap seluruh operasional Santander UK pada masa transisi tersebut.
Ana Botin akan menjadi wanita pertama yang menjadi kepala dari bank raksasa pemberi pinjaman tersebut. Proses transisi di Santander bukan berjalan tanpa halangan. Sebagian besar pemegang saham di bank tersebut telah menunjukkan ketidakpuasan terhadap dinasti Botin. Hal tersebut terbukti dengan adanya 14,3% suara dari dewan direksi yang menentang penunjukan Ana Botin dan meminta adanya pemilihan ulang. Meskipun jumlah tersebut telah berkurang dari sebelumnya di tahun 2011 ada sekitar 16,9% suara yang menentang penunjukan Ana Botin sebagai calon penerus pimpinan Santander.
Ana Botin akan memiliki banyak tantangan kedepannya dalam menjalankan Bank Santander. Fokus utama dalam masa kepemimpinannya adalah meningkatkan kredibilitas dari Santander terutama dari pihak-pihak yang meragukan kelanjutan kepemimpinan dari dinasti Botin di bank tersebut. Masih banyak kalangan yang merasa kecewa dengan hilangnya kesempatan bank tersebut untuk dapat mengadopsi standar dari international corporate governance dalam tubuh organisasi dengan memberikan kesempatan bagi sosok diluar dari dinasti Botin untuk menjalankan Bank Santander.
Afif Bahar/Analyst Vibiz Research/VMN/BL