Melawan Ebola: Liberia Menutup Semua Sekolah

(Business Lounge – News & Insight)  Pemerintah Liberia telah mengumumkan menutup semua sekolah di seluruh negeri untuk menghentikan penyebaran virus Ebola yang mematikan, demikian berita yang dilansir oleh BBC. Presiden Liberia Ellen Johnson Sirleaf juga akan mengkarantina beberapa komunitas yang telah terkontaminasi.

Para pekerja pemerintah non-essensial akan diliburkan selama 20 hari dan para tentara akan dikerahkan untuk melaksanakan langkah-langkah yang dirasa perlu. Liberia sangat penting untuk memerangi virus ini oleh karena jumlah orang yang tewas semakin bertambah-tambah.

Jumlah orang yang tewas akibat virus di Afrika Barat (Guinea Barat, Sierra Leon, Liberia) kini telah mencapai 672, menurut hitungan PBB. Wartawan BBC untuk Afrika Barat juga melaporkan bahwa saat ini fasilitas perawatan di Monrovia, Liberia sudah sangat kewalahan menangani pasien-pasien yang terjangkit virus ini. Beberapa bangsal sudah penuh. Hak ini memaksa petugas kesehatan untuk mengobati beberapa pasien di rumah mereka.

Presiden Sirleaf mengatakan bahwa Jumat 1 Agustus akan menjadi hari libur di Liberia untuk memungkinkan men-desinfeksi semua fasilitas umum. Sirleaf menambahkan semua staf yang non-essential (akan ditentukan oleh kepala kementerian dan lembaga) akan diwajibkan cuti selama 30 hari.

AS Menarik Relawannya

Organisasi Kemanusiaan AS Peace Corps mengatakan bahwa pihaknya menarik 340 relawannya dari Liberia, Sierra Leone dan Guinea karena penyebaran virus ini yang sangat cepat. Dua relawan yang telah diisolasi setelah terjangkit virus ini telah dilaporkan meninggal.

Seorang juru bicara Peace Corps mengatakan: “Para sukarelawan ini tidak menampakkan gejala dan saat ini terisolasi dan di bawah pengawasan.”

Ebola telah membunuh hingga 90% dari mereka yang terinfeksi. Namun pasien akan memiliki kesempatan hidup yang lebih baik jika mereka dapat dirawat sejak dini. Virus Ebola menyebar dengan cepat melalui kontak dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi.

Wabah yang sangat mematikan ini pertama kali dilaporkan menjangkiti Guinea pada bulan Februari. Hal ini kemudian menyebar ke Liberia dan Sierra Leone. Sampai hari ini tidak ada vaksin atau obat yang dapat menyembuhkan virus ini. Pasien akan nampak mengalami diare dan muntah hingga dehidrasi. Pasien akan dibantu untuk menangani dehidrasinya.

Mengatasi Wabah

Bila wabah mematikan seperti Ebola ini sudah mengancam beberapa negeri, maka keselamatan nyawa akan mengambil tempat yang paling utama lebih dari segala pendidikan, pekerjaan atau apa pun juga. Sekolah memang tempat yang paling rawan untuk menularkan berbagai penyakit mengingat tepat ini sangat umum dan siapa saja dapat ada di situ.

Menutup sekolah di seluruh negeri memang sangat menyedihkan, tetapi itu merupakan suatu tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran.

Uthe/Journalist/VM/BL
Editor: Jul Allens
image : youtube

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x