A Suit That Fits

(Business Lounge – Entrepreneurial News) Jas, bukanlah sesuatu yang asing lagi bagi orang Indonesia. Setelan ala barat ini sudah mendunia, dipakai oleh berbagai kalangan dan juga berkembang sesuai dengan influence daerahnya mengikuti pergerakan zaman. Pakaian ini juga seringkali diasosiasikan dengan acara resmi, sikap gentleman dan lambang kesuksesan.  Dari generasi ke generasi, kepemilikan jas menjadi sesuatu yang “wajib” bagi kaum pria. Alasan ini sangat mempengaruhi lahirnya banyak bespoke tailor ternama, sebut saja seperti Henry Poole, Gianni Campagna atau Rubinacci. Istilah bespoke yang artinya “dibuat untuk sesuai dengan” atau “made to fit” adalah lawan dari ready-to-wear, yang berarti, hasil buatan bespoke tailor akan jauh lebih sesuai dengan persona Anda.

Brillington&Brothers, semi bespoke tailor asal Indonesia didirikan oleh Ronald dan Audrey pada tahun 2010. Keduanya yang juga pasangan suami-istri ini memulai bisnis ini melalui suatu pertanyaan, “what is a suit if it doesn’t suit you?

09 BB

“Yang kami kedepankan adalah prinsip “Understanding your character. Understanding about what fit you most”, ini penting sekali karena sebenarnya entah itu classic fit, modern fit, tidak ada yang lebih baik atau jelek, tapi suit is an art, itulah keindahannya.” Ujar Ronald.

Ronald juga berpendapat bahwa jas itu tidak sekedar pakaian, jas itu juga sangat berpengaruh bagi personality dan sangat dipengaruhi oleh attitude.

“Orang sering tidak sadar bahwa suit itu bukan sekedar pakaian. Anda bisa mengintimidasi ataupun terlihat lebih friendly dengan itu. Sangat berpengaruh. Kita punya pengalaman dari salah satu klien kita, seorang IT yang dipromosikan ke jabatan lebih tinggi karena dianggap bisa berpenampilan lebih menarik daripada rekan-rekan sekerjanya. Dia dianggap bisa merepresentasikan perusahaan ketika bertemu klien.”

Cara berjualan Brillington&Brothers sendiri juga cukup unik, karena mereka lebih suka untuk bertemu langsung dengan klien dan mendiskusikan apa yang cocok daripada hanya sekedar membuatkan sesuai pesanan.

“Brillington&Brothers punya standard dan karakter yang kami tawarkan kepada customer. Membuat jas juga tidak instant. Di sini banyak faktor dalam pengerjaan satu jas, dan semua dikerjakan hand-made. So, it takes time.” Tambah Audrey.

08 BB

Ketika ditanya apa masalah yang sering dihadapi, Ronald menjawab, masalah waktu dan permintaan dari customer.

“Kita kan bikinnya kalau saya bilang dengan hati ya, jadi kurang lebih bisa memakan waktu dari empat sampai delapan minggu, sesuai pesanan, menyesuaikan jadwal fitting dan ada beberapa faktor lainnya. Kita sering agak keberatan jika dikejar deadline yang terlalu mepet, soalnya inti dari custom-made itu adalah memberikan yang terbaik. Kita tidak mau hasilnya asal-asalan, harus ada standardnya. Orang Indonesia terbiasa dengan hal-hal yang instant sehingga kadang tidak mau menunggu. Dan satu lagi… kadang permintaan customer tidak sesuai dengan branding dan standard kita, misalnya waktu itu ada yang request untuk dibuatkan jas pakai resleting. Karena tidak sesuai, terpaksa kami tolak.”

12 BL

13 BL

04 BB (1)

Kini Brillington&Brothers sendiri juga telah menawarkan produk ready-to-wear / order made mereka yang terbaru dengan label Wandernorth yang bergaya American dan Blue Label yang condong bergaya Italian. Produk andalan mereka salah satunya adalah Button Down Oxford Shirt dan Italian Cutting Jaketto Blazer.

Ketika ditanya tentang apa rencana masa depan dari Brillington&Brothers, mereka ingin membangun institusi pengajaran tailoring, yang dimana skill tailoring itu bisa dibanggakan.

“Kami ingin mengedepankan bahwa suit-making ini bukan cuma sekedar “tukang”, tapi membanggakan skill itu sendiri dan supaya para tailor ini juga mempunyai pengetahuan soal bisnis itu sendiri.” imbuh Audrey.

15 BL

All pictures were courtesy of Brillington&Brothers

arum/Journalist/VMN/BL

Editor: Ruth Berliana

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x