(Business Lounge – Finance) – Manager keuangan dapat melakukan beberapa hal untuk meningkatkan atau menurunkan laba bersih yang tercatat dalam suatu tahun. Ini bisa dikatakan mengatur profit secara mulus, atau mengatur pendapatan atau sekedar melakukan window dressing yang sederhana. Ini tidak bisa disamakan dengan penyelewengan, atau memanipulasi buku.
Umumnya dalam pengaturan profit ini melakukan pemindahan sejumlah biaya atau pendapatan ke tahun yang berbeda daripada dicatat secara normal. Teknik yang paling umum dalam mengatur profit adalah memperlambat pembebanan biaya maintenance yang normal atau biaya perbaikannya. Ini bisa mengacu pada deferred maintenance. Banyak biaya perbaikan dan maintenance yang diperlukan untuk kendaraan, mesin, perlengkapan dan gedung dapat diperlambat pembebanannya sampai periode berikut.
Suatu bisnis yang menghabiskan sejumlah uang yang signifikan untuk training karyawan dan pengembangannya dapat memundurkan program ini pada tahun depan supaya biaya dalam tahun ini menjadi lebih rendah.
Perusahaan dapat juga memotong budgetnya untuk melakukan research dan pengembangan produk.
Suatu bisnis juga dapat mengatur dalam pencatatan piutang nasabah yang tidak tertagih apakah akan dihapus sebagai biaya atau dicatat sebagai piutang tak tertagih. Bisnis itu dapat mengalokasikan beberapa dari biaya pencadangan piutang tak tertagih pada pelaporan tahun berikutnya.
Aktiva tetap yang tidak terpakai lagi dapat memiliki nilai sekarang ataupun masa depan yang sangat kecil untuk bisnis ini. Daripada menghapuskan dan membebankannya sebagai kerugian pada tahun ini, maka suatu bisnis dapat membebankan penghapusan tersebut pada tahun depan.
Anda melihat bagaimana kita memanipulasi waktu pembebanan biaya tertentu dapat mempengaruhi pada laba bersih. Ini bukanlah sesuatu yang ilegal meskipun dapat saja perusahaan itu mengubahnya terlalu jauh sehingga menyebabkan laporan keuangannya menjadi salah interpretasi bagi yang membacanya.
Sebenarnya pengaturan profit itu tidak lebih dari mengurangi biaya pada periode tertentu dan dikompensasikan pada periode berikutnya. Akuntan dapat mengacu hal ini sebagai pengaruh / efek kompensasi. Pengaruh pada tahun depan akan di offset dengan pengaruh pada tahun berjalan. Biaya yang lebih rendah pada tahun ini akan di seimbangkan dengan biaya yang lebih besar pada tahun depan. Sekarang, untuk tujuan apakah melakukan window dressing dalam laporan keuangan? Tujuan ataupun alasan inilah yang akan menentukan segala langkah kita sebagai seorang akuntan dalam suatu perusahaan.
Iin Caratri/Business Lounge
Iin Caratri : Head Research of Vibiz Management Centre , Managing Partner Divisi FATS dari Vibiz Consulting dan juga sebagai Executive Editor di Businesslounge.co
Twitter : @iincaratri