Hidup adalah keajaiban…Dunia ini sendiri juga penuh dengan keajaiban..Salah satunya adalah sebuah kota kuno yang telah ada sejak abad ke-5 sebelum Masehi. Tersembunyi dengan begitu apiknya diantara pegunungan dan tebing yang terjal serta dibangun dengan memahat dinding-dinding batu tebing-tebingnya. Demikianlah kota yang tersohor sebagai Treasury of Petra ini dibuat.
Saat menulis kalimat-kalimat diatas, saya memejamkan mata sejenak dan berusaha membayangkan wujud keseluruhan kota ini dengan bantuan foto-foto yang diambil oleh salah seorang rekan Business Lounge yang secara langsung mengadakan perjalanan ke kota hilang ini atau yang dikenal sebagai Petra, the lost city…
Sungguh hebat.., begitulah saya memberi kesimpulan atas hasil imajinasi saya dalam waktu yang singkat tadi.. Berdasarkan sejarah, kota ini diketahui sebagai ibukota dari Kerajaan Nabatean dan terletak kira-kira 90 km di sebelah Utara Teluk Agaba atau tepatnya terletak di antara Laut Mati dan Teluk Aqaba di sebelah selatan Yordania, yang merupakan daerah Edom.
Kata Petra sendiri berasal dari bahasa Yunani yang berarti ‘batu‘. Kata ini merujuk pada bangunan kotanya yang terbuat dari batu-batu di Wadi Araba, sebuah lembah bercadas di wilayah Yordania. Fakta lainnya, kota ini didirikan sembilan tahun sebelum masehi sampai dengan tahun ke-40 M oleh Raja Aretas IV. Terkenal sebagai kota yang sulit untuk ditembus musuh dan aman dari bencana alam seperti badai pasir. Oleh karena hal inilah kota Petra kemudian dijadikan simbol teknik dan perlindungan. Hal ini terealisasi juga pada sisa-sisa kemegahan bangunan benteng, yang dapat kita lihat pada foto diatas.
Keunikan lainnya adalah karena semua peninggalan bangunan di kota ini dipahat pada bukit tebing batu yang berwarna kemerah-merahan, maka tempat ini pun dikenal sebagai “The Red Rose City”. Warna kota ini merupakan warna pemberian alam. Lukisan tangan Sang Agung…Takjub hati ini membayangkan semburat kemerahan dinding-dinding kota, terlebih lagi saat sinar mentari pagi menyapanya…Berjalan di lorong-lorongnya seperti ini pastilah akan membuat mulut kita tak henti-hentinya berdecak kagum..
Untuk mencapai ditempuh sekitar 3 hingga 5 jam perjalanan darat dari kota Amman, Yordania. Pada masa lalu Orang-orang Nabatean menjadikan unta sebagai alat transportasi andalan. Hal ini menyebabkan mereka memiliki armada unta yang sangat besar dan menguasai jalur perdagangan rempah-rempah. Wilayah orang Nabatean bahkan menjadi jalur perdagangan antara Arabia, Mesir, Syria, India, China menuju Mediterania. Masa itu mungkin tak ada kedai-kedai seperti ini yang menyediakan minuman untuk melepas dahaga bagi para turis yang hampir-hampir “kehabisan nafas” saat mengagumi keajaiban yang ada. Beberapa barang jajaan turut dipajang untuk dibeli para petualang kota Petra sebagai cinderamata dengan seribu kenangan..
Oya, orang Nabatean juga membangun kota Petra dengan sistem pengairan yang luar biasa rumit. Terdapat terowongan air dan bilik air yang menyalurkan air bersih ke kota yang berguna juga untuk mencegah datangnya banjir . Mereka juga memiliki teknologi hidrolik untuk mengangkat air. Selain itu, mereka juga diketahui sangat mahir dalam membuat tangki air bawah tanah untuk mengumpulkan air bersih yang dapat dialirkan ke berbagai lokasi. Sehingga dimanapun mereka berada, mereka bisa membuat galian untuk saluran air guna memenuhi kebutuhan mereka akan air bersih. Untuk semua kecerdasan ini, saya hanya dapat mengatakan betapa manusia sungguh dikarunia suatu pemikiran yang dahsyat oleh Sang Kuasa…
Namun demikian, tak ada yang abadi dari buatan manusia. Pada tahun 106 Masehi, Romawi menguasai kota ini. Lalu pada 700 Masehi, sistem hidrolik dan beberapa bangunan utamanya hancur menjadi puing-puing. Demikianlah selanjutnya kota Petra menghilang. Kota yang hilang ini kemudian ditemukan kembali oleh petualang Swiss, Johann Burckhardt pada tahun 1812.
Setelah melalui masa hilang, sisa-sisa kemegahan kota Petra, yang ditemukan kembali ini, sejak tahun 1985 menjadi daerah yang dilindungi oleh badan dunia PBB dan kemudian diakui sebagai salah satu dari 7 keajaiban dunia pada 7 Juli 2007 lalu. Dari tiada menjadi ada, dibangun lalu hancur namun, ditemukan kembali. Kini dalam kesunyiannya, kota Petra tetap menyimpan sejuta pesona dari buah pikiran manusia yang hidup pada jaman itu.. Dan sudah selayaknya semua itu diabadikan..Lebih keren tentunya bila berpose dengan unta-unta yang lucu ini. Yeah, one..two..three say cheese…
More than that.. May through the journey to this lost City, you can find out who you really are?
Tania Febe/Journalist/VM/BL
Editor: Fanya Jodie
Picture: Tonny Suhartono