Hilangnya Pesawat Malaysia Airlines Dalam Penerbangan Menuju Beijing

(Business Lounge – World News) – Lebih dari 24 jam setelah penerbangan Malaysia Airlines nomor 370 dari Kuala Lumpur ke Beijing dinyatakan hilang kontak, suasana di bandara udara Kuala Lumpur International Airport (KLIA) tampak normal. Tim pencari dari berbagai negara Asia sampai hari ini masih berusaha menemukan pesawat Malaysia Airlines yang tak diketahui keberadaannya.

Hilangnya pesawat yang mengangkut 227 penumpang dan 12 awak ini mengejutkan sebagian kalangan industri penerbangan sebab sejauh ini maskapai penerbangan Malaysia ini dikenal sebagai salah satu maskapai penerbangan dengan catatan keselamatan paling baik di Asia.

Maskapai nasional Malaysia ini memang sebelumnya menyatakan apa yang terjadi dengan penerbangan MH370 tersebut tidak sampai mengganggu penerbangan-penerbangan lainnya.

AI-CH154B_MALFL_G_20140308010006

Pemerintah Vietnam melaporkan pesawat negara itu menemukan tumpahan minyak sekitar 145 kilometer sebelah selatan Pulau Tho Chu, lepas pantai Vietnam. Pesawat yang hilang adalah Boeing 777-200 bermesin ganda dengan kode penerbangan MH370.

Vo Van Tuan, wakil kepala staf angkatan bersenjata Vietnam, menyatakan telah mengerahkan kapal ke lokasi tumpahan minyak. “Kemungkinan besar itu adalah petunjuk ke arah pesawat yang hilang,” ujarnya. Pencarian dari udara ditunda sampai Minggu pagi, mengingat langit telah gelap.

Di layar, jadwal kedatangan dan keberangkatan tidak mengalami keterlambatan luar biasa atau perubahan berarti. Di layar televisi sekali muncul berita mengenai perkembangan pencarian pesawat naas yang hilang. Apa yang agak berbeda di kawasan penumpang di bandara mungkin adalah suasana hati para penumpang.

Pihak berwenang dari Malaysia dan Vietnam telah menugaskan pesawat untuk memantau perairan antara kedua negara. Armada 7 Angkatan Laut Amerika Serikat menyatakan kapal USS Pinckney telah bertolak ke area tersebut, setelah melakukan latihan maritim Laut Cina Selatan. Armada 7 juga mengirimkan pesawat pemantau dari pangkalan di Okinawa, Jepang.

Singapura pun mengirimkan pesawatnya ke area tersebut, sedangkan Filipina akan menugaskan kapal untuk mencari puing dan korban.

Pejabat dari pemerintah Malaysia dan Malaysia Airline mengaku belum mendapat informasi tentang lokasi pesawat yang hilang. Hishammuddin Hussein, Menteri Pertahanan Malaysia dan pelaksana tugas Menteri Transportasi, menegaskan angkatan bersenjata Malaysia terus melakukan pencarian dan mengerahkan pesawat C-130 Hercules.

Perdana Menteri Malaysia Najib Razak menandaskan pencarian akan terus berlangsung selama yang diperlukan. Ia juga berjanji akan menyelidiki semua kemungkinan penyebab hilangnya pesawat. Menurut Najib, area pencarian di Laut Cina Selatan akan segera diperluas.

CEO Malaysia Airlines, Ahmad Jauhari Yahya, dalam konferensi pers memaparkan bahwa maskapai kehilangan kontak dengan pesawat ketika MH370 berada di antara wilayah udara Malaysia dan Vietnam. Tidak ada laporan mengenai cuaca buruk di daerah sekitar rute, katanya. Ahmad menyatakan pesawat tidak mengirimkan sinyal darurat dan mengangkut bahan bakar yang cukup untuk terbang dua jam lebih lama dari jadwal.

Mayoritas penumpang berasal dari Cina dan Taiwan, kata Ahmad. Tujuh warga Indonesia ada dalam pesawat, beserta beberapa warga Malaysia, Australia, Amerika Serikat, Perancis, Ukraina, India, dan Kanada.

Menurut Ahmad, kapten pesawat adalah Zaharie Ahmad Shah, pilot berusia 53 tahun dengan 18.365 jam terbang. Kopilot yang berusia 27 tahun telah mengantungi lebih dari 2.700 jam terbang. Malaysia Airlines “beroperasi sesuai dengan standar internasional yang paling ketat,” tegas Andrew Herdman, direktur pelaksana Asosiasi Maskapai Asia Pasifik.

Arum/Journalist

Editor: Iin Caratri

Foto: Antara

 

 

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x